Akademisi FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Firman. [Foto: IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Akademisi FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Firman menyampaikan sejumlah catatan penting terkait kondisi politik Indonesia terkini, khususnya pada proses Pilpres 2024. 

Pertama, Firman menilai sikap netral Jokowi terhadap pasangan Capres dan Cawapres ini akan sulit, tetapi publik bisa menilai dan menduga bahwa Jokowi akan mendukung pasangan nomor urut 2. 

“Pilpres kali ini sangat sulit untuk adanya sirkulasi elit ketika Jokowi sebagai presiden aktif mendukung secara penuh di balik layar pasangan tertentu yaitu nomor urut 2,” kata Firman kepada Dialeksis.com, Jumat (29/12/2023). 

Akhir-akhir ini, kata Firman, beredar informasi yang begitu terbuka ke publik terkait aliran dana dari bank BPR untuk calon tertentu. 

Disisi lain, sambungnya, ada tim pemenangan mengalami tekanan yang berat seperti pemeriksaan pada salah satu tim sukses karena memberikan sumbangan 100 mobil. 

Bagi Firman, mengharapkan netralitas dalam kondisi politik hari ini sepertinya agak sulit, rekrutmen penyelenggara Pemilu juga menuai banyak permasalahan, khususnya KPU dan Panwas. 

“Jokowi sebaiknya non aktif sementara sampai Pemilu usai. Berikan ke Ma'ruf amin selaku Wapres. Dengan begitu publik akan menghargai sikap Jokowi sebagai negarawan,” jelasnya. 

Selain itu, kata Firman, tudingan Jokowi sebagai bapak dinas modern di masa reformasi ini akan melekat jika Jokowi tidak terbui atas nikmatnya kekuasaan.