Beranda / Berita / Bahlil: Penting Investasi dalam Upaya Pengembangan Sektor Hilir

Bahlil: Penting Investasi dalam Upaya Pengembangan Sektor Hilir

Minggu, 19 Maret 2023 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan sektor hilir (downstreaming). Menurutnya, Indonesia menawarkan peluang yang luas bagi negara-negara yang memenuhi persyaratan untuk bekerja sama.

Dalam pidatonya di Fakultas Administrasi Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat pada Jumat, ia menyatakan bahwa Indonesia menyadari bahwa tidak dapat mengembangkan aspek hilir secara sendirian. 

Oleh karena itu, mereka sedang menciptakan peluang untuk berkolaborasi dengan negara-negara lain yang telah memenuhi persyaratan untuk mencapai tujuan tersebut.

"Saati ini, kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi terutama dalam bidang teknologi. Kami berkolaborasi dengan China dan beberapa negara lainnya. Kami meyakinkan mereka bahwa Indonesia adalah tempat yang bagus untuk berinvestasi," katanya.

Menteri tersebut juga mencatat bahwa pemerintah terus berupaya membangun citra Indonesia sebagai tempat yang baik untuk investasi. Keputusan untuk menghentikan ekspor bahan mentah untuk fokus pada pengembangan sektor hilir juga diiringi dengan peluang untuk berkolaborasi dengan negara-negara lain.

Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, juga mengamini bahwa investasi akan mendorong kolaborasi dalam sektor teknologi. Ia menekankan bahwa Kementerian Investasi berfungsi sebagai gerbang untuk kolaborasi di Indonesia.

"Investasi membawa teknologi dan menciptakan kolaborasi. Melalui teknologi, negara dapat membuat lonjakan besar menuju kemajuan nasional pada tahun 2045. Kolaborasi penting untuk meningkatkan ekonomi dan menghemat anggaran di tengah gejolak global. Kementerian Investasi ini bertanggung jawab sebagai gerbang investasi ke Indonesia, yang manfaatnya akan berakhir di daerah," ungkap Kuncoro."

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda