DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Aceh, Muhammad Ilham Maulana, menjadi korban tindak kejahatan jalanan (penjambretan) yang berujung tragis di kawasan Neusu, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, pada Selasa (7/10/2025) pagi.
Akibat insiden itu, korban mengalami luka berat, termasuk pendarahan di kepala, patah bahu kiri, serta patah tulang rusuk, dan hingga kini masih dirawat intensif di ruang Resusitasi RSUD Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 05.30 WIB, sesaat setelah Ilham menunaikan salat subuh di Masjid Syeikh Abdurrauf Blang Oi.
Berdasarkan keterangan keluarga dan saksi mata, Ilham yang sehari-hari bertugas di Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominsa) Aceh itu sedang berjalan menuju warung kopi Ayah Gadeng di Gampong Ateuk, Banda Aceh.
Namun, tanpa disadari, ia diikuti oleh seorang pelaku penjambretan yang kemudian berusaha merebut tas samping berisi telepon genggam, dompet, dan sejumlah barang pribadi milik korban.
“Setelah tas direbut, adek saya sempat mengejar pelaku. Terjadi tarik-menarik tas di jalan, dan saat berusaha mempertahankan barangnya, pelaku menendang Ilham hingga jatuh terseret sekitar 15 meter di depan rumah makan Wong Solo Neusu,” ungkap Erry, Abang kandung korban kepada media dialeksis.com di Banda Aceh, Kamis (9/10/2025).
Akibat benturan keras di aspal, kepala Ilham terbentur dan menyebabkan pendarahan di bagian kepala serta patah pada bahu kiri dan tulang iga kiri.
Warga sekitar yang melihat kejadian segera menolong dan membawa korban ke RS Harapan Bunda untuk mendapatkan pertolongan pertama. Sekitar pukul 10.00 WIB, Ilham kemudian dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh dan langsung mendapat perawatan intensif di ruang IGD Resusitasi.
“Hasil CT-Scan menunjukkan ada retakan dan pendarahan kecil di kepala. Kondisinya masih belum sepenuhnya sadar,” tutur Erry.
Keluarga juga menyampaikan bahwa dompet milik Ilham ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian, namun seluruh uang tunai dan telepon genggam korban telah raib dibawa pelaku.
“Kami berharap pelaku bisa segera ditangkap. Ini bukan sekadar pencurian biasa, tapi sudah termasuk penganiayaan berat,” tegas Erry.
Erry berharap agar aparat kepolisian segera bertindak cepat menangkap pelaku dan menegakkan keadilan bagi korban.
Ia menegaskan, tindakan tegas aparat sangat penting agar kasus serupa tidak terulang kembali dan menjadi efek jera bagi siapa pun yang mencoba melakukan perbuatan yang meresahkan masyarakat.
“Kami mohon doa dan bantuan dari semua pihak. Adek saya orang baik. Semoga Allah beri kesembuhan kepada korban dan pelaku bisa segera ditangkap,” pungkas Erry. [nh]