Senin, 22 Desember 2025
Beranda / Berita / Ancaman Gempa Megathrust, BRIN Ingatkan Potensi Tsunami Hingga Jakarta

Ancaman Gempa Megathrust, BRIN Ingatkan Potensi Tsunami Hingga Jakarta

Senin, 22 Desember 2025 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi Selat Sunda. Foto:  Dok. Google Maps


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Gempa Megathrust menjadi salah satu ancaman bencana alam paling serius yang berpotensi memporak-porandakan sejumlah wilayah di Indonesia. Sebagai negara yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), Indonesia tercatat memiliki sedikitnya 13 segmen Megathrust yang aktif dan berisiko tinggi.

Salah satu segmen yang dinilai paling mengancam adalah Segmen Enggano. Apabila segmen ini bergerak dan melepaskan energi besar, dampaknya diperkirakan dapat memanjang hingga Selat Sunda, baik dari segmen Sumatera maupun selatan Jawa.

Khusus di wilayah selatan Jawa Barat hingga Selat Sunda, zona subduksi tersebut menyimpan energi yang terus bertambah seiring waktu. Jika energi yang terkunci dilepaskan secara mendadak, potensi gempa besar tak terhindarkan.

Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nuraini Rahma Hanifa, mengungkapkan bahwa akumulasi energi di zona subduksi selatan Jawa dapat memicu gempa bumi berkekuatan hingga magnitudo 8,7.

“Semakin lama energi ini terkumpul, maka pada suatu titik akan dilepaskan melalui pergerakan mendadak yang memicu guncangan sangat kuat,” ujarnya, dikutip dari CNBC Indonesia, Minggu (16/2/2025).

Rahma menjelaskan, gempa besar tersebut berpotensi menyebabkan perpindahan kolom air laut yang memicu gelombang tsunami dengan ketinggian signifikan, bahkan bisa mencapai 20 meter.

Tsunami tersebut tidak hanya berdampak di pesisir selatan Jawa, tetapi juga berpotensi menjalar ke wilayah lain seperti Banten dan Lampung, bahkan hingga Jakarta.

“Semua pesisir Banten itu akan terdampak, namun dengan tinggi tsunami yang berbeda-beda,” ungkap Rahma.

Ia memaparkan, jika Megathrust di segmen selatan Jawa, khususnya wilayah Pangandaran, mengalami patahan, tsunami setinggi sekitar 20 meter dapat terjadi. Gelombang tersebut kemudian menyebar ke Selat Sunda.

Untuk wilayah pesisir Banten, tinggi tsunami diperkirakan berkisar antara 4 hingga 8 meter, sementara kawasan pesisir Lampung yang menghadap Selat Sunda dipastikan terdampak secara menyeluruh.

Adapun untuk wilayah Jakarta, tsunami diprediksi menerjang kawasan pesisir utara dengan ketinggian sekitar 1 hingga 1,8 meter. Menurut perhitungan BRIN, gelombang tsunami diperkirakan tiba di Jakarta dalam waktu sekitar 2,5 jam setelah gempa terjadi.

“Untuk Jawa bagian selatan, tsunami bisa tiba dalam 40 menit. Di wilayah Lebak bahkan sekitar 18 menit. Wilayah yang pertama terdampak di Jakarta adalah Jakarta Utara,” jelasnya.

BRIN mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi Megathrust. Dampak gempa besar tidak hanya berupa guncangan dan tsunami, tetapi juga berisiko menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, kerusakan lingkungan, gangguan sosial ekonomi, hingga terganggunya layanan dasar masyarakat.

Kesadaran, mitigasi, dan kesiapsiagaan dinilai menjadi kunci penting dalam mengurangi risiko bencana Megathrust di Indonesia.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
pema