[For Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyoni (AHY), meminta seluruh kader partai berlambang bintang itu untuk merapatkan barisan. Seluruh kader diminta untuk tetap mempertahankan soliditas dan bersatu melawan upaya pengambilalihan partai oleh oligarki kekuasaan.

"Kita jangan gentar menghadapi ujian dan tantangan ini. Sejarah mengatakan tidak ada partai yang kuat, tanpa cobaan yang berat. Kapal yang kokoh tidak akan hancur diterjang ombak; nahkoda yang tangguh, tidak lahir dari lautan yang tenang," kata AHY dalam keterangan tertulis, Senin, 1 Januari 2021.

AHY mengatakan Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai tengah bekerja melalui mekanisme dan proses yang diatur oleh konstitusi partai atau AD/ART, untuk menindaklanjuti laporan atas gerakan eksternal yang mencoba menggerogoti Partai Demokrat. DPP, kata AHY, juga mengonsolidasikan partai yang tengah menghadapi ancaman serius ini.

Di kalangan internal, kata AHY, semua pemimpin dan kader Demokrat menolak dengan tegas segala niat, upaya dan gerakan untuk mendongkel kepemimpinan Partai Demokrat yang sah. AHY mengatakan telah menerima surat pernyataan kesetiaan dan kebulatan tekad dari seluruh pimpinan di tingkat daerah dan cabang di seluruh Indonesia untuk tunduk dan patuh kepada Partai Demokrat dan kepemimpinan hasil Kongres V Partai Demokrat yang sah.

"Insya Allah, gerakan ini dapat ditumpas oleh kesetiaan dan kebulatan tekad seluruh pimpinan, baik di tingkat pusat maupun daerah dan cabang, serta para kader Demokrat lainnya di berbagai wilayah," kata AHY.

AHY juga memberikan penghormatan kepada para pelapor, baik pimpinan daerah dan cabang, maupun para kader lainnya. AHY mengatakan persoalan yang tengah dihadapi keluarga besar Partai Demokrat ini merupakan ujian dan tantangan untuk lebih mendewasakan partai kami.

Hal ini juga membuat Partai Demokrat lebih kuat dan lebih besar lagi. Walaupun berat, kata AHY, inilah tugas mendasar yang harus tuntaskan bersama oleh seluruh kader Demokrat.

"Saya masih ingat pesan terakhir dari para senior saya, sebelum saya bergabung ke politik. Mereka mengatakan, ‘Gus, kualitas seorang perwira di manapun ia berada, baik ketika aktif di militer maupun di masa purna tugas bukan ditentukan oleh pangkat dan jabatan. Tetapi oleh karakter dan etika keperwiraan serta sifat-sifat kekesatriaannya," tutupnya..