Rabu, 17 Desember 2025
Beranda / Berita / Bendera Putih Sempat Berkibar di Sabang, Dikaitkan Aksi Solidaritas Banjir Aceh–Sumatra

Bendera Putih Sempat Berkibar di Sabang, Dikaitkan Aksi Solidaritas Banjir Aceh–Sumatra

Rabu, 17 Desember 2025 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Bendera putih muncul di Sabang. Foto: Ist

DIALEKSIS.COM | Sabang - Isu pengibaran bendera putih sempat menjadi perhatian masyarakat Kota Sabang. Simbol tersebut dikaitkan dengan aksi kepedulian terhadap bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dan Sumatra dalam beberapa waktu terakhir.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa bendera putih dikibarkan sebagai bentuk keprihatinan sekaligus simbol ketidakberdayaan masyarakat atas dampak banjir yang semakin meluas. Aksi tersebut juga dihubungkan dengan ajakan kepada pemerintah pusat agar menetapkan status Bencana Nasional Aceh–Sumatra serta membuka akses bantuan internasional.

Ajakan solidaritas itu mengundang partisipasi berbagai elemen masyarakat, mulai dari warga umum, organisasi kepemudaan (OKP), LSM, Ormas, santri, mahasiswa, hingga pemuda. Rencana aksi solidaritas disebut akan berlangsung pada Selasa (16/12/2025) mulai pukul 10.00 WIB dengan titik kumpul di masing-masing ibu kota kecamatan di sepanjang jalan nasional.

Di Kota Sabang, beredar rumor bahwa bendera putih dikibarkan di halaman Masjid Agung Babussalam usai pelaksanaan zikir bersama pada siang hari. Informasi tersebut dengan cepat menyebar dan menimbulkan beragam spekulasi di tengah masyarakat.

Namun, berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa helai bendera putih justru telah terpasang di pagar Masjid Agung Babussalam sejak selepas salat Subuh. Bendera tersebut terlihat jelas dari luar area masjid dan sempat menarik perhatian warga yang melintas.

Menjelang siang hari, bendera putih itu sudah tidak terlihat lagi. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui siapa pihak yang memasang maupun menurunkannya. Pengurus masjid dan warga sekitar mengaku tidak mengetahui secara pasti asal-usul pengibaran bendera tersebut.

Meski demikian, sebagian warga menilai kemunculan bendera putih itu sebagai simbol empati dan solidaritas terhadap para korban banjir di daratan Aceh dan Sumatra. Bendera putih dimaknai sebagai ungkapan keprihatinan mendalam atas kondisi warga terdampak yang hingga kini masih membutuhkan uluran bantuan.

Masyarakat berharap, berbagai bentuk kepedulian yang muncul dapat mendorong perhatian lebih serius dari pemerintah pusat agar penanganan bencana dilakukan secara cepat, terpadu, dan berkelanjutan, serta kebutuhan dasar korban banjir dapat segera terpenuhi.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI