kip lhok
Beranda / Berita / Abraham Samad Siap Maju Pilpres 2019, Klaim Didukung dua Parpol

Abraham Samad Siap Maju Pilpres 2019, Klaim Didukung dua Parpol

Senin, 16 April 2018 10:57 WIB

Font: Ukuran: - +


Abraham Samad (Foto: Tempo.co)

DIALEKSIS.COM, Yogyakarta - Mantan Ketua KPK Abraham Samad menyatakan dua partai menengah sudah melakukan pendekatan kepada dirinya untuk maju di Pilpres 2019.

 "Dua partai menengah, saya tidak usah sebut namanya, keduanya dari partai pemerintah dan oposisi," jelas Samad usai makan malam bersama wartawan di Sleman, DI Yogyakarta Minggu (15/4).

Bagi Samad, tawaran dari partai ini keduanya kali setelah pada 2014 ada juga partai yang coba mencalonkannya.

Atas tawaran itu, Samad menolak karena dirinya tidak ingin terjebak dalam situasi politik yang penuh ketidakjelasan.

Apalagi dirinya bukan anggota partai politik sehingga peluang maju ke ajang pilpres dirasa berat.

"Partai politik saat ini tidak memiliki kode etik dan akunbilitas pengelolaan keuangan yang transparan. Kondisi ini menyebabkan munculnya sistem mahar politik yang tidak jelas. Mahar politik adalah faktor terjadinya korupsi," katanya.

Namun, kata Samad, jika nanti rakyat memberi amanah kepada dirinya untuk memimpin negeri ini, ia siap 100% sebagai kewajibannya.

Samad menyatakan kedua partai itu menawari posisi Presiden dan Wakil Presiden. Tidak ada tawaran mengisi posisi menteri, namun jika ada Samad memastikan menolak posisi menteri.

"KPK itu marwahnya lebih tinggi dibandingkan Menteri atau Gubernur. Jika saya menerima tawaran ini, maka anak-anak di KPK menganggap saya menurunkan marwah dan kredibilitas lembaga ini," jelasnya.

Menurut dia, posisi KPK yang lebih tinggi dari menteri dibuktikan saat KPK diketuai dirinya berani menangkap Menteri Agama Surya Dharma Ali, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, juga Menteri ESDM Jero Wacik.

Jika menjadi pemimpin negeri ini, Samad mengatakan pengelolaan sumber daya alam dan sistem hukum akan menjadi prioritasnya.

"Soal posisi mana yang akan saya terima, saya harus salat istiharoh dan meminta petunjuk kepada Tuhan," katanya. (Gatra.com)
Keyword:


Editor :
HARIS M

riset-JSI
Komentar Anda