kip lhok
Beranda / Berita / 1.441 Titik Panas Terpantau di Pulau Sumatra

1.441 Titik Panas Terpantau di Pulau Sumatra

Jum`at, 06 Oktober 2023 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Medan - Sebanyak 1.441 titik panas masih terpantau di Wilayah Sumatera berdasarkan data Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Provinsi Riau.

Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Anggun R menyampaikan data tersebut diperbarui pada pukul 07.00 WIB, Jumat (6/10/2023). Titik panas terbanyak terpantau di Sumatera Selatan sebanyak 998, diikuti Lampung 189, dan Bangka Belitung 105, Jambi 74, Sumatera Barat 48, Bengkulu lima, dan Sumatera Utara dua.

"Untuk Provinsi Riau terpantau ada 20 titik panas tersebar di lima kabupaten. Di Kabupaten Indragiri Hulu tujuh, Bengkalis lima, Pelalawan tiga, Inderagiri Hilir tiga, dan Kuantan Singingi dua," katanya.

Sementara itu cuaca di Provinsi Riau pada Jumat dini hari, yakni udara kabut hingga cerah berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi, dan Kota Pekanbaru.

Sementara itu untuk kualitas udara di Pekanbaru berdasarkan pemantauan PM25 masih berada pada kategori tidak sehat. Terpantau pada Pukul 08.00 WIB, Jumat pagi (6/10/2023) pada angka 63.

Sebelumnya pada Kamis, (5/10/2023) dan Jumat pagi (6/10/2023) terpantau hujan turun di sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru dengan intensitas ringan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau, Edy Afrizal itu merupakan hujan alami. Ia memastikan hal itu karena pesawat teknologi modifikasi cuaca. Dia berharap turunnya hujan membantu menghilangkan kabut asap di Pekanbaru dan sekitarnya.

"Pesawat TMC baru Jumat sampai di Pekanbaru. Alhamdulillah hujan yang turun sangat membantu mengurangi kabut asap," ujarnya.

Pada siang hingga sore ini, BMKG juga memperkirakan akan adanya potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Itu terjadi pada sebagian besar wilayah di Provinsi Riau.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda