Aksi Bergizi, Gerakan Sehat Remaja yang Libatkan Partisipasi Multisektoral
Font: Ukuran: - +
Reporter : Biyu
Nutrition Officer UNICEF Aceh Dr Natasha Phebe menyampaikan, Aksi Bergizi yang telah menjadi Gerakan Nasional pada 26 Oktober 2022 lalu diharapkan makin massifnya sosialisasi tentang manfaat tablet penambah darah pada remaja putri yang menjadi sasaran intervensi mempercepat penurunan angka stunting.
“Pencegahan anemia ini penting. Jika ini bisa dicegah, maka remaja putri akan tumbuh menjadi remaja yang sehat. Dan yang terpenting, remaja harus mengkonsumsi makanan yang seimbang,” katanya.
Ia mengatakan, remaja itu harus sehat, masa remaja menjadi suatu kesempatan untuk bertumbuh. Supaya tumbuh optimal, menurutnya, remaja harus memperhatikan dalam memilih makanan yang sehat, dan beraktivitas yang cukup minimal 60 menit/hari untuk meningkatkan metabolisme remaja dan mencegah kegemukan.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif saat Gerakan Nasional Aksi Bergizi, Oktober lalu, menyebutkan bahwa pemberian TTD merupakan langkah penting untuk intervensi pencegahan stunting sejak dini. Ia meminta semua pihak untuk menjaga remaja putri agar kadar hemoglobinnya tidak kurang dari 12 g/dL. Kepada anak yang akan masuk kelas 7 dan juga kelas 10, Kadinkes meminta untuk juga dilakukan screening hemoglobinnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh dr Safrizal Rahman menegaskan partisipasi aktif masyarakat secara kolektif dan partisipasi multisektoral dari hulu ke hilir sangat dibutuhkan. Apalagi secara nasional, pemberian TTD menjadi salah satu langkah intervensi menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
“Tentunya ini bukan pekerjaan mudah. Kita sangat mengapresiasi segala langkah dan upaya pemerintah,” pungkas dr Safrizal. [ADV]