Beranda / Berita / Aceh / WNA Jepang yang Dievakuasi Tim SAR di Perairan Aceh Dipulangkan

WNA Jepang yang Dievakuasi Tim SAR di Perairan Aceh Dipulangkan

Minggu, 03 Juni 2018 15:09 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: KBRN/RRI

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh -  Warga Negara Asing (WNA) asal Jepang bernama Masao Kurabayasi (92) akhirnya dipulangkan ke negara asal, Sabtu (2/6/2018). Masao diketahui adalah wisatawan yang sedang berlibur dengan kapal pesiar berbendera Panama bernama Ocean Dream.

Dia dievakusi oleh tim SAR Aceh di Selat Benggala, tepatnya di perairan sekitar Pulau Weh, Sabang yang jaraknya sekitar 17 mil laut dari Pelabuhan Ulee Lheue dengan kapal KN Kresna 232 pada Minggu (20/5/2018) sore. Diketahui, WNA tersebut mengalami sakit sehingga harus menjalani cuci darah akibat  gangguan ginjal yang dideritanya.

Pendamping Masao selaku agen dari PT Pelni Lhokseumawe, Syawal mengatakan, kakek yang menjalani perawatan hampir dua minggu itu siang tadi dipulangkan ke negaranya menggunakan pesawat ambulans.

"Siang tadi sudah dipulangkan, berangkat menggunakan pesawat ambulans dengan didampingi sejumlah tim medis untuk memantau kondisi pasien," kata Syawal.

Ia menjelaskan, kondisi terkini Masao sendiri kini mulai membaik meski masih harus menjalani cuci darah akibat sakit gangguan ginjal yang dideritanya. Cuci darah pun dilakukan saat pasien transit di beberapa bandara sebelum tiba di Jepang, seperti di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.


"Tadi dengan pesawat ambulans carteran oleh 221Assist milik PT Assistama Indonesia tiba sekitar pukul 10.00 WIB di Bandara SIM dari Jakarta bersama tim dokter dan medis, pasien dijemput kemudian diterbangkan kembali," ujarnya.

Menurut Informasi terakhir yang kita terima, pasien tiba di Bandara Halim pukul 15.45 WIB untuk menjalani cuci darah di Rumah Sakit Pondok Indah kemudian baru melanjutkan perjalanan selesai cuci darah. "ini rutin dilakukan saat pasien transit di sejumlah bandara sebelum tiba di Jepang," terang Syawal.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Banda Aceh, Hari Adi Purnomo menyebutkan, saat dievakuasi WNA Jepang itu dalam kondisi kritis.

"Saat dievakuasi, korban dalam keadaan kritis dengan kondisi sesak nafas. Korban adalah penumpang kapal pesiar Ocean Dream dari Singapura dengan tujuan berkeliling Eropa," kata Hari.
 (KBRN/RRI)

Keyword:


Editor :
HARISS Z

riset-JSI
Komentar Anda