Beranda / Berita / Aceh / WILAYAH KELOLA RAKYAT TERANCAM

WILAYAH KELOLA RAKYAT TERANCAM

Selasa, 09 Januari 2018 18:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : jaka rasyid

Banda Aceh - Walhi Aceh menyebut Wilyah kelola Rakyat terancam oleh Kondisi Lingkungan Hidup, dimana Pencemaran oleh kegiatan industri seperti pabrik semen, pupuk, pabrik kelapa sawit hingga pertambangan legal maupun illegal. selain itu juga adanya Proyek Strategis Nasional yang mengancam kawasan hutan dan lahan warga seperti proyek energi dan jalan Tol, disamping masih adanya Konflik Agraria yang terjadi di Aceh.

Menurut Muhammad Nur, Pembangunan dalam kawasan hutan yang tidak  berspektif  hutan dan lahan berdampak bencana aktifitas ilegal di dalam kawasan hutan seperti illegal logging. "Kebijakan ruang yang masih bermasalah membuat bencana makin sering terjadi," ungkap M NUr Rabu 9 Januari 2018.

Catatan walhi Bencana Alam tahun 2017 terjadi sebanyak 120 Kali yang berdampak pada 62.487 orang. terjadinya kebakaran 2 kali berdampak pada terganggu kesehatan warga, lahan terbakar kekeringan 14 kali. Gagal panen pertanian sawah dan ladang dan beralih mata pencaharian masyarakat.

Terjadinya Pencemaran limbah 3 kali Pertanian, sawah, tambak dan sungai tercemar, terjadinya abrasi 8 kali yang mengakibatkan Relokasi tempat tinggal, rumah amblas, rusak jalan, Sawah terendam, sawah tergerus, kebun jagung tergerus, Kebun kakao tergerus, kebun kelapa amblas.

bencana Puting Beliung 22 kali, Rumah rusak, depot air rusak, Mushalla rusak, kilang kayu hancur, Terhambat transportasi, boat karam, Tiang listrik tumbang, warga mengungsi, Warga cidera disambar petir, warga tewas disambar petir.

Selain itu terjadinya bencana Banjir 38 kali yang merusak infrastruktur publik, kebun terendam, tanaman padi terendam, rumah rusak, hilang harta benda, kendaraan rusak, warga mengungsi. walhi juga menyebutkan terjadinya Longsor 25 kali, Kebun amblas, warga mengungsi, rumah tertimbun, pemukiman hancur, sekolah rusak, infrastruktur publik rusak, warga meninggal.


source: Walhisource: Walhi

Keyword:


Editor :
Benny

riset-JSI
Komentar Anda