Beranda / Berita / Aceh / Waspadai Wabah Lalat Hijau, Pasar Al- Mahirah perlu perhatian Dinkes Banda Aceh

Waspadai Wabah Lalat Hijau, Pasar Al- Mahirah perlu perhatian Dinkes Banda Aceh

Kamis, 03 Juni 2021 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : hakim

[Dok. Hakim]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pedagang daging sapi dan ayam pasar Al-Mahirah, Jl. Syiah Kuala, Lambaro Skep, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, keluhkan kondisi pasar yang dipenuhi lalat hijau. Faisal seorang Pedagang daging ayam mengatakan banyak lalat hijau menghinggapi daging dan ayam milik pedagang, itu berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gampong Jawa, Kuta Raja, Banda Aceh,menjadikan kesan tak sehat bagi pembeli.

“kami saat berjualan di pasar peunayong tidak pernah dihinggapi lalat hijau sebanyak ini, apalagi ini terbilang belum sampai sebulan semenjak kami pindahkan kemari, kami di pasar ayam merasa terganggu, lalat ini sangat cepat bertelur padahal ayam baru kami diamkan selama 3 jam, jika ayam tidak laku terjual maka ayam itu akan mengeluarkan larva akibat penetasan lalat itu. ” Kata faisal kepada Dialeksis.com, hari Kamis (3/6/2021).

Menanggapi kondisi pasar saat ini, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah menyampaikan pihaknya akan segera mengutus Dinas Kesehatan Banda Aceh untuk menanggulangi gangguan lalat hijau tersebut.

“ Iya, mengenai itu kami serahkan kepada Dinas Kesehatan untuk menyelesaikan masalah tersebut,” ujar Aminullah melalui WhatApps kepada Dialeksis.com.

Sementara itu, Ketua Jurusan Proteksi Tanaman Fak.Pertanian Universitas Syiah Kuala(USK), Dr. Muhammad Sayuthi (Pakar Pengendalian Serangga), menjelaskan Serangga lalat hijau menjadi vektor penyakit, saat berpindah dan hinggap pada sumber makanan.

“Pada saat ini covid 19 sedang mewabah di provinsi Aceh. Terkait dengan persebaran lalat juga penting untuk diwaspadai. Berbagai kuman penyakit dapat dibawa oleh lalat ini, sehingga berbagai penyakit dapat ditimbulkan seperti disentri, Diare, Kolera, Typhus, Virus hepatitis dan penyakit lainnya,” ungkapnya.

Ia menambahkan Lalat Hijau dapat berperan sebagai vektor dalam menyebarkan kuman. Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) memang menjadi habitat yang disukai oleh lalat khususnya lalat hijau untuk meletakkan telur, lalat ini biasanya akan mencari bahan daging.

Setelah 24 jam telur lalat yang sudah diletakkan di dalam bangkai daging menetas menjadi larva atau ulat. Umumnya habitat yang disukai lalat banyak kuman (bakteri, virus dan mikroorganisme lain) yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi manusia.

Lalat hijau satu ordo dengan lalat hitam (Musca domestica), yaitu dari ordo Diptera. Serangga lalat ini memang menyukai habitat yang lembab, kotor dan bau.

 “Pengendalian lalat ini dapat dilakukan dengan cara sanitasi lingkungan, dan memodifikasi lingkungan hingga lalat hijau bisa terusir dari pasar itu.” Pungkasnya.


Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda