Beranda / Berita / Aceh / Warung Kopi Legendaris Banda Aceh, Magnet Istimewa Pecinta Kopi

Warung Kopi Legendaris Banda Aceh, Magnet Istimewa Pecinta Kopi

Rabu, 29 Januari 2025 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Mirza Ferdian, yang akrab disapa Dek Yank.[Foto: dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ibu kota Provinsi Aceh yakni Banda Aceh tak hanya dikenal sebagai Serambi Mekkah, tetapi juga sebagai surga bagi pecinta kopi. Di kota ini, warung kopi bukan sekadar tempat menikmati secangkir kopi, tetapi juga ruang berkumpul, bertukar cerita, dan menjaga tradisi.

Menurut Mirza Ferdian, yang akrab disapa Dek Yank, warung kopi legendaris di Banda Aceh memiliki daya tarik tersendiri yang sulit ditemukan di tempat lain. 

“Warung kopi di Aceh itu bukan cuma soal kopi. Ada kebersamaan, keramahan, dan nilai budaya yang membuatnya istimewa,” ujar Dek Yank saat ditemui di salah satu warung kopi di Banda Aceh.

Beberapa warung kopi legendaris yang menjadi ikon di Banda Aceh, antara lain: Solong Coffee, Warkop Cut Zen Beurawe (Kubra), Warung Kopi Sanusi, Asep Kupi Lueng Bata, Cut Nun Kupi, Romen Kupi, dan Taufik Kupi. 

Dek Yank menambahkan, warung kopi legendaris di Banda Aceh tak hanya menjadi bagian dari budaya minum kopi, tetapi juga menjadi saksi perjalanan sejarah dan budaya masyarakat Aceh.

“Di sini, Anda bisa melihat generasi muda dan orang tua duduk bersama. Kopi menjadi penghubung antar-generasi. Kadangkala, ada persoalan yang bisa diselesaikan di meja kopi," katanya.

Daya tarik warung kopi Aceh tak berhenti pada rasa kopi. Kehangatan para pemilik dan keramahan pengunjung menjadi alasan lain mengapa tempat-tempat ini selalu ramai. 

“Setiap cangkir kopi yang disajikan membawa cerita dan kebanggaan Aceh. Ini yang membuat pengalaman ngopi di sini berbeda,” jelasnya.

“Bagi siapa pun yang berkunjung ke Banda Aceh, warung kopi legendaris ini adalah destinasi wajib. Di setiap tegukan, tersimpan cita rasa Aceh yang autentik, yang menjadi pengingat akan kekayaan alam, keramahan budaya dan tradisi daerah ini,” tutup Mirza sambil menyeruput kopi robustanya.[ar]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI