Warga Aceh Timur Resah, Harimau dan Gajah Liar Masih Kerap Masuk Permukiman
Font: Ukuran: - +
Reporter : Rizkita Gita
![](https://dialeksis.com/images/web/2025/02/ilustrasi-gajah-liar-antara-eivlb-9ioe.jpg)
Ilustrasi - Gajah liar (ANTARA)
DIALEKSIS.COM | Idi - Warga di Kecamatan Nurussalam, Pante Bidari, dan Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur, masih terjebak dalam kecemasan, mengingat jejak-jejak harimau yang terus terlihat di perkebunan dan permukiman mereka selama dua bulan terakhir. Selain itu, di Kecamatan Peunaron, masyarakat masih dilanda ketakutan akibat serangan gajah liar yang merusak kebun mereka.
Sejak kejadian itu, setidaknya tujuh ekor sapi milik warga dilaporkan tewas diterkam harimau. Serangan tersebut terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Nurussalam, Pante Bidari, dan Indra Makmur, yang selama ini dikenal dengan aktivitas peternakan.
Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Kamarudzaman, mengungkapkan bahwa dirinya telah bertemu dengan Penjabat Bupati Aceh Timur, Amrullah M. Ridha, untuk membahas masalah ini.
Kamarudzaman menekankan perlunya kebijakan yang lebih tegas dan terarah untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh hewan-hewan yang dilindungi negara tersebut.
"Perambahan hutan dan alih fungsi lahan menjadi penyebab utama masalah ini. Harimau dan gajah yang kehilangan habitat alami mereka, terpaksa memasuki permukiman warga. Perubahan hutan menjadi perkebunan sawit, baik milik petani maupun perusahaan, semakin memperburuk keadaan," kata Kamarudzaman pada Sabtu (8/2/2025).
Kamarudzaman menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Aceh Timur segera mengimplementasikan program jangka panjang untuk menghentikan alih fungsi lahan, guna melindungi habitat alami harimau dan gajah. Ia menegaskan, upaya ini sangat penting untuk mencegah gangguan lebih lanjut terhadap kehidupan masyarakat dan hewan tersebut.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur berjanji akan membuat langkah-langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan kawasan hutan. Sebagai solusi sementara, BKSDA telah memasang dua perangkap untuk menangkap harimau. Namun, upaya tersebut hingga kini belum membuahkan hasil, meski berbagai metode, termasuk ritual dan penggunaan kambing sebagai umpan, telah dicoba.
Kamarudzaman berharap, selain upaya dari pemerintah, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam menjaga kelestarian hutan.
"Jika hutan terjaga dengan baik, harimau dan gajah tidak akan lagi mengganggu pemukiman atau perkebunan warga," tambahnya.
"Ini adalah masalah lintas sektor yang memerlukan perhatian bersama. Kami butuh kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak untuk menjaga kelestarian hutan," pungkasnya.
Berita Populer
![lampoon bintaro](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/WhatsApp-Image-2025-01-23-at-09.52.24.jpeg)
![utu](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(16).jpg)
![dispora](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(13).jpg)
![DPKA](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(5).jpg)
![DSI](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(2).jpg)
![dinas pangan](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/ULtah-dialeksis.jpg)
![BPMA](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(17).jpg)
![Toko Mas Sara](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Biru-Gradasi-Elegan-Ucapan-Selamat-Ulang-Tahun-Kiriman-Instagram-(3).jpg)
![T.heri](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(9).jpg)
![unimal](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(8).jpg)