kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Walikota: Banda Aceh Terus Perkuat Promosi Wisata

Walikota: Banda Aceh Terus Perkuat Promosi Wisata

Selasa, 28 Januari 2020 14:05 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Humas Banda 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh terus berupaya untuk memperkuat promosi sektor pariwisata di tingkat nasional. Teranyar, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan dengan Sindo Media -multiplatform media di bawah bendera MNC Group.

Dokumen MoU ditandatangani langsung oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dan Direktur Utama Sindo Media Sururi Al Faruq di Gedung Sindo, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2020).

Turut hadir pada prosesi tersebut Direktur Konten Regional Sindo Media Purwanto, VP Regional Sales dan Operation Sindo Media Dony Irawan, dan Kabag Humas Setdako Banda Aceh Taufiq Alamsyah.

Aminullah mengatakan, kerja sama dengan salah satu media terbesar nasional itu bertujuan untuk memajukan sektor pariwisata Banda Aceh. "Kami memiliki ‘sejuta’ potensi wisata, dan MoU ini untuk memperkuat promosi sektor wisata Banda Aceh agar semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia."

Menurutnya, upaya mempromosikan obyek-obyek wisata yang ada di Banda Aceh ke masyarakat Indonesia dan dunia mulai menampakkan hasil yang bagus. Pada 2017 kunjungan wisatawan ke Banda Aceh sebanyak 288.388 orang, lalu naik menjadi 500 ribu lebih pada 2019," tutur Aminullah.

Upaya untuk menggenjot kunjungan wisatawan ke Banda Aceh akan terus dilakukan. Tahun 2021 ia menargetkan kunjungan wisatawan sebesar 1 juta orang. "Melihat jumlah wisatawan ke Banda Aceh yang tren-nya terus naik secara konsisten, kami optimis target tersebut dapat dicapai," kata Aminullah.

Selain Masjid Raya Baiturrahman yang menjadi ikon wisata religi, Banda Aceh menawarkan ragam destinasi/objek wisata menarik lainnya. "Mulai dari cagar budaya, seni budaya, kuliner, dan tentu saja Kopi Aceh yang mendunia. Banda Aceh pun dijuluki Kota 1.001 Warkop, secangkir kopi sejuta rasa-sejuta cerita."

"Bukan hanya itu, Banda Aceh berbatasan langsung dengan Aceh Besar dan Sabang yang terkenal dengan wisata bahari, pantai, dan alamnya. Pun demikian, Pantai Ulee Lheue dan kawasan pesisir lainnya di Banda Aceh juga tak kalah populer keindahan panorama alamnya," promosi Aminullah.

Banda Aceh yang mayoritas masyarakatnya beragam Islam juga sangat menjunjung tinggi toleransi dan peduli pada isu-isu Hak Asasi Manusia. "Kami mendapat penghargaan sebagai kota yang paling toleran dan kota peduli HAM dari pemerintah pusat," sambung Aminullah.

Seiring dengan menggeliatnya sektor pariwisata, investasi juga terus tumbuh di Banda Aceh. "Dalam waktu dekat akan hadir Trans Studio Mall terbesar di Sumatera di Banda Aceh, berbarengan juga dengan pembangunan lima hotel berbintang," ungkapnya.

"Bila dulu Banda Aceh identik dengan tsunami dan konflik berkepanjangan, kini Banda Aceh telah berubah menjadi kota yang indah, aman, dan nyaman buat dikunjungi. Mari datang ke kota kamibdan buktikan sendiri ," kata Aminullah seraya mengharapkan dukungan promosi optimal dari Sindo Media.

Dirut Sindo Media Sururi Al Faruq mengakui Banda Aceh sebagai kota yang sangat menarik bagi masyarakat Indonesia dan juga internasional, sehingga menjadi pusat perhatian pula bagi para jurnalis.

"Kami concern memberitakan atau men-deliver berita-berita positif tentang Aceh, khususnya Banda Aceh agar lebih dikenal. Itu salah satu fungsi kami sebagai media, agar wisatawan tak hanya berkunjung ke Solo, Yogja, atau Banyuwangi, tapi juga ke Banda Aceh," katanya.

Menurutnya, wisata rohani atau halal di Indonesia bahkan dunia semakin dilirik, dan Banda Aceh telah menginspirasi banyak daerah. "Hanya saja packaging-nya perlu lebih diperhatikan supaya animo wisatawan semakin bertambah dan juga mendongkrak pendapatan daerah."

"Dengan segala kelebihannya, Banda Aceh punya potensi besar untuk menarik banyak turis domestik maupun mancanegara. Poinnya, Banda Aceh sangat menarik, dan kami siap mem-backup pemberitaan agar Banda Aceh semakin populer," pungkasnya. (Humas Banda 



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda