Walikota Banda Aceh Ajak Masyarakat Promosi Kopi Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Safrizal S
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Banda Aceh Festival Coffe 2018 bertajuk "Secangkir Kopi Sejuta Rasa" yang digelar Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banda Aceh selama 3 hari pada Sabtu 15 Desember 2018 lalu secara resmi ditutup Walikota Banda Aceh Aminullah, Senin (17/12) malam.
Dalam sambutannya, Aminullah kembali mengajak seluruh tamu dan pengunjung untuk bersama-sama mempromosikan kopi Aceh yang sudah menjadi ikon Indonesia, agar menjadi ikon dunia. Banda Aceh Festival Coffe 2018 ditutup dengan pemotongan pita 1001 gelas kopi diikuti dengan ngopi bareng yang juga disediakan panitia sebanyak 1001 gelas kopi khop asal Meulaboh, Aceh Barat.
Menurutnya, warung kopi di Aceh tidak hanya sekedar tempat ngopi biasa, tapi juga menjadi tempat silaturahmi, menjalin kerja sama, hingga memecahkan berbagai masalah pun dilakukan di meja warung kopi. Maka dari itu ia mengajak masyarakat Kota Banda Aceh untuk sama-sama mempromosikan kelebihan kopi daerah masing-masing melalui berbagai olahan.
"Karena nikmatnya kopi Aceh, maka secangkir kopi menghasilkan sejuta cerita, oleh karena itu saya mengajak masyarakat Kota Banda Aceh, mari kita sama-sama mempromosikan kelebihan kopi daerah," ujarnya.
Ia menambahkan, jenis kopi olahan seperti espreso, kopi tubruk, dan juga sanger tidak menutup kemungkinan akan menambah inovasi baru bagi olahan kopi itu sendiri untuk memajukan ekonomi Aceh hingga ke kancah internasional. Saat ini kopi sudah menghidupkan aktivitas ekonomi khususnya di Kota Banda Aceh sehingga Kota ini pun dijuluki sebagai "Kota Seribu Satu Karung kopi".
"Tahu ini kita berhasil menyelenggarakan Banda Aceh Festival Coffe 2018, tahun depan harus lebih meriah dari tahun ini bahkan bisa mencapai taraf international," ungkapnya.
Dikatakannya, untuk mendongkrak pariwisata Kota Banda Aceh tidak lagi hanya dengan Cagar Budaya, Masjid Raya Baiturahman, dan Kapal Apung, tapi destinasi Wisata Kopi juga bisa menjadi inovasi baru dalam memprosikan Aceh khususnya Kota Banda Aceh.
Penutupan turut dihadiri Ketua Umum Partai Politik dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera, Mendagri, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dan Forkopimda Kota Banda Aceh. (saf)