kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Wali Nanggroe dan Wantimpres Bahas MoU Helsinki dan Tantangan Lingkungan Aceh

Wali Nanggroe dan Wantimpres Bahas MoU Helsinki dan Tantangan Lingkungan Aceh

Jum`at, 09 Agustus 2024 14:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Wali Nanggroe Aceh Bahas MoU Helsinki dan Isu Lingkungan dengan Anggota Wantimpres di Meuligoe Wali Nanggroe, Jumat (9/8/2024). Foto: MC Aceh


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wali Nanggroe Aceh, Paduka yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, menerima kunjungan kerja Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Agung Laksono, beserta rombongan di Meuligoe Wali Nanggroe, Jumat (9/8/2024).

Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis, termasuk implementasi MoU Helsinki, kesiapan Aceh menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, pengurangan pajak melalui zakat sesuai amanah Pasal 192 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA), serta perlindungan kawasan hutan Aceh.

Dalam pertemuan tersebut, Wali Nanggroe menyoroti meningkatnya penebangan liar di kawasan hutan Aceh, yang menurutnya semakin meresahkan.

“Hutan Aceh sewaktu konflik tidak ada yang berani tebang liar, tapi sekarang semakin banyak penebangan liar,” ujar Tgk. Malik Mahmud Al Haythar.

Menanggapi hal tersebut, Agung Laksono menegaskan pentingnya menjaga komunikasi yang intens dengan Wali Nanggroe, khususnya terkait implementasi MoU Helsinki dan pembangunan Aceh secara umum.

“Aceh adalah daerah yang potensial, yang tentunya juga sama dengan daerah-daerah lain, merupakan tanggung jawab dari pimpinan negara,” kata Agung Laksono.

Agung juga menyampaikan komitmennya untuk meneruskan semua masukan dan permintaan yang disampaikan Wali Nanggroe kepada Presiden Republik Indonesia.

“Komunikasi dengan Wali Nanggroe intens kita lakukan, kapan saja, dan mudah-mudahan berkelanjutan, untuk kepentingan Aceh khususnya dan bangsa Indonesia secara keseluruhan,” tambahnya.

Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan Aceh, khususnya dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda