DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’addin Djamal di Wakili Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekdako Muhammad Nurdin, menegaskan komitmen Pemerintah Kota dalam memperkuat budaya literasi sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Pernyataan ini disampaikannya saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Membaca Nyaring di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh. Selasa, 21 Oktober 2025.
Nurdin menyebut program ini merupakan langkah nyata dalam upaya Pemko Banda Aceh untuk menanamkan kecintaan terhadap buku sejak usia dini.
“Kegiatan ini merupakan gerakan yang tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan membaca, tetapi juga membangun kesadaran dan kebiasaan membaca sebagai budaya masyarakat Banda Aceh,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan Membaca Nyaring bukan sekadar membacakan cerita, melainkan proses pendidikan yang membangun minat baca, imajinasi, dan kemampuan berpikir kritis.
“Melalui membaca nyaring, seorang guru atau orang tua menanamkan kecintaan terhadap buku sejak dini, menumbuhkan empati, dan memperkuat hubungan emosional,” jelasnya.
Nurdin menekankan bahwa Bimtek Membaca Nyaring ini sangat selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Banda Aceh 2025“2029, yang menempatkan penguatan kualitas SDM dan pengembangan budaya literasi sebagai prioritas strategis.
“Dalam visi Banda Aceh Kota Kolaborasi, Wali Kota menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah, sekolah, keluarga, komunitas, dan pihak swasta untuk mempercepat peningkatan mutu pendidikan,” ujarnya.
Selain literasi konvensional, Pemko Banda Aceh juga aktif mendorong literasi digital. Nurdin mencontohkan berbagai program yang telah dilaksanakan, seperti kerjasama dengan Mafindo Aceh dalam Program “AI Goes To School” dan pelatihan kepada 100 warga lansia untuk mengenali hoaks dan penipuan digital.
“Literasi digital bukan hanya untuk anak muda, tapi juga penting untuk semua generasi,” tegasnya.
Ia juga menyoroti hasil Pekan Literasi yang baru saja dilaksanakan, yang menunjukkan bahwa masih sedikit masyarakat yang datang ke perpustakaan untuk membaca.
“Ini menjadi tugas kita bersama untuk menjadikan perpustakaan dan kegiatan literasi lebih menarik, dekat dengan kebutuhan, dan bermanfaat langsung bagi masyarakat,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Cut Azharida, Ketua PKK Kota Dessy Maulidha, serta para pencinta baca dari kalangan guru dan mahasiswa.[]