Beranda / Berita / Aceh / Wali Kota “Hipnotis” Disabilitas

Wali Kota "Hipnotis" Disabilitas

Minggu, 02 Desember 2018 23:20 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Berdasarkan estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), ada kurang lebih 15 % warga dunia yang menyandang disabilitas. Dan terdapat sekitar 37,5 juta penyandang disabilitas di Indonesia, sehingga secara internasional isu disabilitas ini menjadi isu yang besar di dalam pembangunan masyarakat dunia.

Maka dari itu lahirlah peringatan Hari Disabilitas Internasional yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak tahun 1992 dan diperingati setiap tanggal 3 Desember. Peringatan hari disabilitas lahir dari "Convention On The Rights of Persons With Disability.

Dengan semangat mewujudkan masyarakat Aceh khususnya warga Banda Aceh yang inklusi dan bermartabat, Wali Kota Aminullah Usman hadir di tengah-tengah masyarakat berkebutuhan khusus dalam kegiatan Hari Disabilitas Dunia di Auditorium Politeknik Aceh, Minggu (2/12/2018).

Di sana, Wali Kota Aminullah mengajak masyarakat untuk tidak mendiskriminasikan disabilitas. "Mereka sama dengan kita dan mereka juga berhak mendapat kesempatan di dalam pembangunan."

Pada kegiatan ini, Wali Kota juga mengajak para komunitas disabilitas bermain atraksi sulap dan gayung pun bersambut. Mereka sangat bahagia dan menjawab tantangan Wali Kota untuk turut dalam atraksi sulap. Wali Kota juga mengelilingi area bazar yang ada di sana, dan ikut berbelanja hasil kerajinan dari para komunitas disabilitas.

Tak ketinggalan, wali kota turut mengajak mereka bernyanyi bersama sebagai salah satu bentuk perhatian bahwa Walikota sangat peduli kepada kaum disabilitas.

Dalam rangkaian acara juga ada kegiatan lomba mewarnai anak, dan Senin (3/12) besok akan dilaksanakan diskusi publik bertema "Mewujudkan Aceh Inklusi dan Bermartabat" di Tower Cafe Simpang Lima.

Momentum peringatan Hari Disabilitas Internasional atau "The International Disabled’s Day" dipandang dapat menjadi sebuah momentum untuk memperjuangkan hak penyandang disabilitas sebagai warga negara yang setara dengan masyarakat lainnya. "Sehingga tidak ada lagi diskriminasi dan justifikasi bagi disabilitas," kata Aminullah.

"Di samping itu, peringatan hari disabilitas ini merupakan sarana bagi penyandang disabilitas dalam menunjukkan eksistensinya di ranah publik dan menumbuhkan kesadaran masyarakat yang inklusi di Provinsi Aceh dan Banda Aceh pada khususnya," ungkap Wali Kota. (iin)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda