Beranda / Berita / Aceh / Wakil Bupati Aceh Tengah Tutup Pacuan Kuda HUT Aceh Tengah Ke-442

Wakil Bupati Aceh Tengah Tutup Pacuan Kuda HUT Aceh Tengah Ke-442

Senin, 04 Maret 2019 10:10 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Takengon - Wakil Bupati Aceh Tengah H. Firdaus, SKM secara resmi menutup acara pacuan kuda dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Aceh Tengah ke-442 di Lapangan Haji Muhammad Hasan Gayo Takengon, Minggu (3/3/2019).

Dalam sambutannya Firdaus mengatakan fasilitas arena pacuan kuda Haji Muhammad Hasan Gayo akan terus mendapat pembenahan, sehubungan dengan rencana penentuan untuk lokasi PON ke-21 tahun 2024.

Pemerintah daerah sudah mengusulkan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta Pemerintah Aceh untuk pembangunan infrastruktur arena pacuan kuda yang lebih representatif dan memenuhi standar nasional.

"Sebagai daerah yang memiliki tradisi pacuan kuda, dari sekarang kita juga harus mempersiapkan diri dan para pemilik kuda pacu harus merintis upaya perkawinan silang dengan pejantan kuda Australia, sehingga kedepan bisa mengikuti event tingkat profesional," harapnya.

Menurutnya, pemerintah daerah juga akan terus berupaya untuk melakukan tahapan, agar ke depan setiap kuda yang lahir, dibuatkan akta kelahiran dan diusulkan untuk dibuat buku registrasi kuda.

"Kami yakin dan percaya, upaya pencatatan terhadap kuda akan memberi manfaat dimasa depan, diantaranya akan lebih mudah dalam verifikasi kuda yang akan memgikuti pacuan kuda," ujarnya.

Selain itu, tambahnya, kuda yang teregistrasi akan memberi nilai tambah ekonomi, karena memberikan kejelasan dan kepastian ketika kuda tersebut diperjualbelikan, namun tetap tidak meninggalkan kuda lokal, karena kuda gayo telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian sebagai rumpun kuda nasional.

"Populasi kuda gayo tetap kita lestarikan dan atraksi pacuan kuda tradisional dengan joki cilik dan kuda tanpa pelana tetap kita pertahankan, karena ini adalah budaya asli yang memiliki nilai dan daya tarik," jelasnya.

Pacuan kuda di Aceh tengah ini akan terus kita semarakkan dengan melibatkan lebih banyak daerah lain seperti Aceh Tenggara dan Aceh Besar untuk turut berpartisipasi ikut serta dalam lomba pacuan kuda.

"Dengan banyaknya daerah di Aceh yang berpartisipasi kita harapkan pacuan kuda tradisional gayo dapat masuk dalam agenda Pariwisata Aceh setiap tahun dan menyedot perhatian masyarakat dari luar," jelasnya.

Adapun jumlah kuda yang dipertandingkan dari Kabupaten Aceh Tengah berjumlah 181 ekor dan yang memasuki final sebanyak 32 ekor. Dari Kabupaten Bener Meriah berjumlah 122 ekor dan yang masuk final 20 ekor, sementara kuda dari Kabupaten Gayo Lues berjumlah 59 ekor dan yang masuk final 8 ekor. (hy/ri)

Keyword:


Editor :
Pondek

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda