Jum`at, 19 September 2025
Beranda / Berita / Aceh / Viral di Bireuen, Menu Makanan Bergizi SDIT Azkiya Diduga Ada Belatung

Viral di Bireuen, Menu Makanan Bergizi SDIT Azkiya Diduga Ada Belatung

Kamis, 18 September 2025 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Dugaan adanya belatung dalam menu program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan di SDIT Azkiya, Kecamatan Kota Juang, Bireuen. [Foto: Tangkapan layar media dialeksis.com dalam akun Facebook Syakya Meirizal]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jagat maya di Kabupaten Bireuen heboh setelah sebuah unggahan di akun Facebook milik Syakya Meirizal menjadi viral. Dalam postingannyanyang dilansir media dialeksis.com, Kamis (18/9/2025), Syakya menyoroti dugaan adanya belatung dalam menu program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan di SDIT Azkiya, Kecamatan Kota Juang, Bireuen.

“Katanya ada belatung di menu MBG hari ini. Coba tengok, katanya ada belatung,” kata seorang dalam unggahan yang disertai pengakuan dari sejumlah murid sekolah tersebut.

Rekaman percakapan yang ikut tersebar memperlihatkan beberapa siswa mengaku melihat belatung pada makanan yang disajikan.

“Iya, banyak,” ujar anak-anak yang ditanya mengenai kebenaran informasi tersebut.

Unggahan tersebut memantik reaksi keras dari warganet. Hingga Kamis sore, sudah tercatat lebih dari 178 komentar masuk di kolom tanggapan.

Seorang pengguna Facebook bernama Fakrurrazi menulis “Periksa dapurnya. Petugas yang dilantik kemarin ngapain aja?”

Komentar lain dari Joel menyindir pola kerja penyedia makanan. “Makanan dituntut untuk anak-anak, tapi awak masak pun pasang strategi biar untung besar. Belanja murah, porsi dikurangin, bahan dikurangin, jam masak dipercepat. Bah, jangan sampai masak tengah malam hanya demi kejar waktu,” tulisnya.

Nada serupa datang dari Ahmad Joni yang menilai pelaksanaan program MBG harus diawasi lebih ketat.

"Harusnya penyedia catering atau pihak penyedia dihukum. Programnya bagus, tapi kalau pelaksanaannya banyak mudharat, lebih baik dibubarkan. Anggaran bisa dialihkan untuk pendidikan gratis atau kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, akun bernama Aneuk Agam bahkan menyerukan pembubaran program tersebut. “Bubarkan makanan bergizi di Aceh. Itu semua bisnis pejabat,” tulisnya.

Seorang netizen lain, Nanang Haryo, menyoroti soal honor juru masak. “Juru masak sehari honornya Rp120 ribu, dikali 30 hari, lumayan juga ya,” ujarnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
bpka - maulid