Beranda / Berita / Aceh / USK Terlibat Riset Bersama Internasional, Ciptakan Persalinan yang Aman

USK Terlibat Riset Bersama Internasional, Ciptakan Persalinan yang Aman

Kamis, 16 Desember 2021 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi persalinan aman dengan safe childbirth checklist. [Foto: Thinkstock]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Universitas Göttingen dalam riset bersama menemukan bahwa Safe Childbirth Checklist (SCC) berpengaruh pada peningkatan layanan kesehatan ibu dan bayi. Penelitian internasional tersebut bermanfaat bagi terciptanya persalinan yang lebih aman di Indonesia.

Peneliti dari USK, Farah Diba mengatakan, dalam riset tersebut ditemukan bahwasanya, dengan menggunakan SCC, dapat meningkatkan komunikasi untuk tanda-tanda bahaya, memperbaiki bagaimana cara bayi diberi makan, dan meningkatkan frekuensi pengukuran suhu pada neonatus. Secara khusus, bidan-bidan telah melakukan pengukuran suhu yang memadai kurang dari setengah angka kelahiran pada fasilitas kesehatan tanpa menggunakan Checklist. 

“Yang sangat jelas terlihat, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwasanya pada fasilitas-fasilitas dimana staffnya menggunakan SCC lebih sering, kematian pada janin menurun. Menggunakan Safe Childbirth Checklist meingkatkan komunikasi di bangsal antara ibu dan penyedia Kesehatan lainnya yang mengarah pada peningkatan kualitas perawatan,” kata Farah Diba.

Namun, untuk memastikan keberlangsungan jangka panjang terhadap alat peningkatan kualitas masih menjadi tantangan. 

“Meskipun hasilnya menjanjikan, penelitian di masa mendatang sangat diperlukan untuk memahami faktor-faktor apa saja yang dapat membantu bidan-bidan dalam menggunanakan Safe Childbirth Checklist (SCC) dan apa hambatan apa yang masih ada untuk memastikan kehamilan dan kelahiran yang sehat, ” kata Dr Lennart Kaplan, postdoctoral researcher di Universitas Göttingen dan penulis gabungan pertama di penulisan ini.

Farah Diba menyampaikan, setiap tahun, di seluruh dunia terjadi 295,000 kematian pada ibu yang melahirkan, 2 juta bayi meninggal di dalam kandungan, dan sebanyak 2,5 juta bayi yang baru lahir meninggal. Meningkatkan kualiatas pada perawatan dapat mencegah terjadinya kematian tersebut. Oleh karena itu, World Health Organization (WHO) memperkenalkan Safe Childbirth Checklist (SCC), yang berupaya untuk meningkatkan kualitas pada perawatan. Hal ini menjadi latar belakang dirinya melakukan penelitian tersebut.

Dalam perjalanan menggarap penelitian ini, tim riset internasional dari Universitas Göttingen, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Heidelberg telah mengadaptasi rintangan/masalah untuk memenuhi kebutuhan lokal, mengumpulkan data dan menganalisa poin pada efek-efek yang tertulis didalam Checklist pada kualiatas perawatan dan angka kematian di 32 fasilitas kesehatan di Indonesia. Hasil dari pada riset tersebut telah dipublikasikan di JAMA Network Open. 

WHO memperkenalkan empat halaman dari Safe Childbirth Checklist (SCC) yang bertujuan pada pencapaian peningkatan kualitas pada perawatan yang harus dilaksanakan. SCC dibentuk atas pencapaian positif dari Checklist yang serupa di bidang lain dari kedokteran dan merangkum praktik paling penting dalam format yang praktis sebagain acuan bagi staf kesehatan. 

Untuk menilai efektivitas SCC, WHO mengajak praktisi dan akademisi untuk mengevaluasinya dalam konteks yang berbeda-beda. 35 negara di seluruh pelosok dunia sekarang menggunakan alat tersebut. Universitas Syiah Kuala bergabung dalam kolaborasi di seluruh dunia untuk memeriksa efek-efek dari SCC di Indonesia. 

“Mereka mengadaptasinya untuk memenuhi kebutuhan lokal/setempat, mengumpulkan data selama beberapa tahun di 32 fasilitas kesehatan dan mengevaluasi efek-efeknya pada kualiatas dari praktis dan angka kematian melalui percobaan secara acak di Provinsi Aceh, Indonesia,” pungkasnya. [HU]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda