kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / USK Hadirkan Ahli Matematika dari Belanda, Isi Kuliah Umum dan Workshop

USK Hadirkan Ahli Matematika dari Belanda, Isi Kuliah Umum dan Workshop

Senin, 24 Oktober 2022 18:15 WIB

Font: Ukuran: - +


Ahli Matematika dari Universiteit Utrecht, Belanda, Dr Maarten Dolk. [Foto: ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam rangka sosialisasi dan implementasi Realistic Mathematics Education (RME), Prodi S1 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Syiah Kuala (USK) bekerjasama dengan Pusat Riset dan Pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PRP-PMRI) Universitas Syiah Kuala mengundang ahli dari Universiteit Utrecht, Belanda, yaitu Dr Maarten Dolk.  

Ada dua kegiatan yaitu Kuliah Umum dan workshop. Kuliah umum dilaksanakan pada 24 Oktober 2022.

“Melalui Kuliah umum dengan tema RME diharapkan mahasiswa mendapatkan ide-ide untuk mengajarkan matematika yang diawali dengan masalah real yang menantang dan membutuhkan kreativitas serta berpikir kritis,” ujar Dr M Ikhsan MPd yang merupakan ketua jurusan Pendidikan Matematika, Senin (24/10/2022).

Selama kuliah umum, mahasiswa aktif menyampaikan strategi-strategi menyelesaikan masalah yang diajukan oleh narasumber berkaitan dengan persamaan linear dua variabel.

“Di sela-sela kuliah umum mahasiswa dan tim PRP-PMRI USK juga memamerkan pameran tentang sumber belajar untuk pembelajaran matematika inovatif dan melibatkan teknologi yang dikoordinir oleh Suhartati, M.Pd, Pengunjung memberikan apresiasi terhadap karya-karya mahasiswa” ujar Suhartati MPd.

Keesokan harinya, pada tanggal 25 Oktober 2022, Dr Maarten Dolk memberikan workshop dengan tema Teachers’ noticing about students thinking terhadap 52 guru, 10 mahasiswa PGSD dan enam dosen Pendidikan Matematika Universitas Syiah Kuala.

Kegiatan workshop dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, Jailani Yusti SAg MPd. Dirinya memberikan arahan agar guru-guru mengikuti kegiatan workshop dengan serius sehingga bisa menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing.

Di samping itu, Maarten menyajikan permasalahan-permasalahan tentang siswa berpikir dan meminta guru mencermati (me-notice) proses berpikir siswa dan memberikan solusi pembelajaran untuk meningkatkan proses berpikir siswa tersebut.

“Selanjutnya Maarten juga menyajikan ide-ide dalam mengajarkan penjumlahan bilangan dengan menerapkan number sense dan garis bilangan,” ujar Rahmah Johar selaku kepala PRP-PMRI Universitas Syiah Kuala.

Di akhir kegiatan, guru-guru menuliskan refleksi tentang workshop. Guru menyampaikan bahwa mereka -guru mendapatkan pengetahuan baru anatara lain trik membimbing siswa untuk menemukan berbagai cara dalam menyelesaikan masalah matematika dan strategi mengajarkan penjumlahan dengan metode garis bilangan untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa.[]


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda