kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Upacara Peringatan Hardikda Aceh ke 61 di Bireuen Berlangsung Khidmat, Ini Kata Muzakkar A. Gani

Upacara Peringatan Hardikda Aceh ke 61 di Bireuen Berlangsung Khidmat, Ini Kata Muzakkar A. Gani

Kamis, 03 September 2020 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

 Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A. Gani SH, M. Si memimpin upacara Hardikda Aceh ke 61 di Bireuen mewakili Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah.


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen gelar upacara dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh ke-61 Tahun 2020.

Kegiatan dengan tema Pendidikan Aceh Dalam Adaptasi Inovasi Pembelajaraan Dimasa Pandemi berlangsung di Lapangan Upacara Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen, Rabu (2/9/2020) kemarin.

Dalam kegiatan itu, Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A. Gani SH, M. Si membacakan sambutan Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah. MT

Dalam sambutan tersebut disampaikan, Hari Pendidikan Daerah Aceh (Hardikda) Aceh merupakan salah satu manifestasi dari adanya keistimewaan Aceh dalam bidang pendidikan.

Keberadaan Hardikda ini tidak terlepas dari upaya sungguh-sungguh tokoh pendidikan Aceh dalam memperkuat pembangunan Aceh berbasis SDM yang cerdas, berkualitas dan berintegritas tinggi.

Karena itu, peringatan Hardikda menjadi momentum untuk melakukan instrospeksi atas program-program pendidikan yang sudah kita capai, atau yang sedang kita jalankan, dan yang akan kita tuntaskan dalam waktu dekat.

Momentum Hardikda Aceh ke-61 ini harus menjadi pemicu semangat untuk menjalankan kebijakan tersebut.

Karena itu perlu kerja sama dan kerja nyata semua pihak. Melalui Kerja Nyata untuk Pendidikan, diharapkan Aceh akan mampu tampil sebagai role model pendidikan di Indonesia.

“Kami sadar hal ini tidak mudah kita jalankan dalam suasana iklim New Normal ini, tetapi kita harus selalu optimistik,” sebutnya

Guna mewujudkan harapan tersebut, maka dinstruksikan kepada para Bupati/Walikota, Perguruan Tinggi, Majelis Pendidikan Aceh, Dinas Pendidikan Aceh, Kanwil Kemenag Aceh, Dinas Pendidikan Dayah serta semua pihak yang berperan dalam pengelolaan pendidikan untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut:

Meningkatkan mutu layanan PAUD yang menjangkau dan terjangkau semua komunitas anak usia dini, sehingga target pencapaian satu gampong satu PAUD dapat terpenuhi.

Menyiapkan arah kebijakan strategis dan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka meningkatkan mutu layanan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK).

Memaksimalkan pelaksanaan penataan, pemerataan, peningkatan kualifikasi, kompetensi, kesejahteraan, dan upayakan perlindungan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.

Meningkatkan mutu layanan dan standar kompetensi lulusan SMK dengan pemenuhan guru produktif, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja.

Menuntaskan pelaksanaan program Revitalisasi SMA/SMK/MA melalui penyelarasan dan penguatan kerja sama dengan perguruan tinggi dan dunia industri, serta kerja sama antar lembaga terkait lainnya.

Memperkuat keberadaan pendidikan non-formal (pendidikan dayah, pendidikan kesetaraan, dan bimbingan kursus).

Meningkatkan peran perguruan tinggi dalam merealisasikan TriDarma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat).

“Semoga hal ini dapat menjadi pendorong bagi kita semua untuk lebih bekerja keras guna meningkatkan mutu pendidikan Aceh, sehingga generasi muda Aceh tampil sebagai sumber daya yang tangguh, kreatif, inovatif, berilmu dan berakhlak mulia,” harapnya (*)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda