Unsyiah Luncurkan Logo MTQMN
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh akan menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) Ke-16 Tahun 2019. Musabaqah yang berlangsung 28 Juli-4 Agustus mendatang itu diperkirakan diikuti 2.500 peserta dari 200 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia.
Menghadapi even tingkat nasional tersebut, Unsyiah terus melakukan berbagai persiapan. Salah satunya dengan meluncurkan (launching) logo MTQMN di Ruang Kerja Rektor Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh, Jumat (29/3) siang.Dikutip dari Serambi Indonesia, peluncuran itu dilakukan Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., dan disaksikan Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT. Turut hadir Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof Dr Ir Marwan MSc, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Ir Alfiansyah Yulianur BC, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Perencanaan, Dr Hizir Sofyan, sejumlah panitia inti, dan Pemimpin Perusahaan Harian Serambi Indonesia, Mohd Din.
Rektor dalam sambutannya berharap Unsyiah dapat menjadi tuan rumah MTQMN yang baik, sehingga menjadi contoh bagi penyelenggara even yang sama di masa-masa mendatang. Prof. Samsul juga meminta kafilah Unsyiah untuk dapat meraih hasil optimal dalam musabaqah nanti."Di samping sukses sebagai pelaksana, kita juga sukses prestasi. Untuk itu, perlu dijaga kebersamaan, kekompakan, dan keikhlasan dalam bekerja. Sehingga kedua target tersebut akan tercapai," harap Rektor Unsyiah.
Sementara Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, menyambut baik atas terpilihnya Unsyiah sebagai penyelenggara MTQMN Ke-16 tahun ini. Agar bisa dikenang sebagai tuan rumah yang baik, Nova berharap panitia khususnya dan civitas akademika Unsyiah umumnya untuk dapat memberikan yang terbaik kepada para peserta."Tabur dan tebarkan keramahtamahan khas Aceh kepada semua kafilah," harap Plt Gubernur.
Pemerintah Aceh, tambah Nova, siap membantu Unsyiah untuk suksesnya pelaksanaan MTQMN kali ini. Ia berharap ada pihak-pihak lain yang turut memberi dukungan dalam berbagai bentuk kepada Unsyiah. Sehingga, tambah Nova, kampus Jantong Hatee masyarakat Aceh ini akan dapat melaksanakan kegiatan tersebut dengan sukses.Plt Gubernur juga berharap pelaksanaan MTQMN tidak sekedar seremonial dan syiar saja. Tapi, musabaqah tersebut memiliki nilai spiritual yakni sebagai sarana pengkaderan dan menghidupkan nilai-nilai Alquran dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, termasuk di lingkungan kampus.
Seperti diberitakan sebelumnya, penunjukan Unsyiah sebagai penyelenggara even dua tahunan itu tertuang dalam Surat Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tanggal 17 Januari 2019 yang ditandatangani Direktur Kemahasiswaan, Didin Wahidin. Unsyiah terpilih sebagai tuan rumah musabaqah tersebut setelah melalui jalan berliku.Pasalnya, saat MTQMN Ke-15 di Malang, Jawa Timur, tahun 2017 lalu, ada lima kampus yang mengajukan diri sebagai calon tuan rumah MTQMN tahun 2019. Kelima universitas itu adalah Unsyiah, Universitas Palangkaraya Kalimantan Tengah, Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan, Universitas Patimura Ambon, dan Universitas Bangka Belitung.
Lalu, pada rembug nasional tahun 2018 di Papua, Unsyiah melakukan pendekatan dan meminta empat universitas lain untuk tidak lagi mengajukan diri sebagai calon tuan rumah. Usaha itu akhirnya berhasil yang ditandai dengan keluarnya surat Kemenristekdikti tentang penunjukan Unsyiah sebagai tuan rumah MTQMN Ke-16 Tahun 2019. (Humas Unsyiah/fer)