Unsyiah Gelar Forum Inovasi dan Bisnis Klaster Nilam
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala melaui Atsiri Research Center (ARC) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti menyelenggarakan Forum Inovasi dan Bisnis Klaster Nilam. Forum ini turut dihadiri Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Dr. Ir. Jumain Appe yang hadir sebagi Keynote Speech dengan materi "Pengembangan Komoditi Unggulan Daerah Melalui Klaster Inovasi untuk Penguatan Ekonomi Masyarakat" di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh. (Senin, 30/9/2019).
Ketua ARC Unsyiah Dr. Syaifullah Muhammad, S.T. M.Eng mengatakan, forum ini menghadirkan sejumlah pihak yang terlibat dalam upaya mengembangkan industri nilam di Aceh.
Melalui forum ini, diharapkan bisa menjawab beberapa persoalan penting terkait industri nilam. Syaifullah mengungkapkan, dulu nilam Aceh bisa memasok sampai 70% pasar dunia namun kini hanya tinggal 10%. Informasi ini berdasarkan data dari Asian Development Bank (ADB) tentang market share nilam Aceh.
"Nilam ini tata niaganya tidak mudah. Namun kita bersyukur, dengan sejumlah MoU yang telah kita laksanakan. Unsyiah akhirnya bisa turut bekontribusi dalam menentukan harga minyak nilam di pasar," ucapnya.
Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi atas kerja keras ARC Unsyiah yang selama ini telah terlibat aktif dalam upaya pengembangan industri nilam di Aceh. Sejumlah inovasi dari para peneliti Unsyiah, telah mampu meningkatkan kualitas nilam Aceh menjadi lebih baik."Selama tiga tahun ini, kerja keras ARC telah terlihat hasilnya. Kita terus berupaya agar harga nilam di petani tidak jatuh, sehingga mereka bisa semakin bersemangat untuk bertani nilam," ucap Rektor.
Bupati Aceh Jaya Tengku Irfan TB mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas kepercayaan ARC Unsyiah dan Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti yang telah menunjuk Aceh Jaya sebagai daerah Kluster Inovasi Nilam. Saat ini Aceh Jaya juga telah siap untuk melakukan aktivitas ekspor setelah pelabuhan di kabupaten tersebut telah dibangun lebih baik.Selain itu, Aceh Jaya juga telah menyiapkan dua daerahnya yang dinilai cukup potensial untuk pengembangan nilam yaitu di Kecamatan Panga dan Darul Hikmah.
"Di mana ada 250 hektar yang sudah kita canangkan sebagai kawasan pengembangan inovasi nilam," ucapnya.Dr. Ir. Jumain Appe menjelaskan dalam konteks pembangunan daerah, strategi pembangunan difokuskan kepada penggarapan bisnis unggulan baru dengan mengembangkan potensi bisnis yang berbasis pada Produk Unggulan Daerah (PUD). Berbagai macam PUD yang bisa dikembangkan antara lain komoditas pertanian, perkebunan, kehutanan, hortikultura hingga industri kreatif.
Strategi ini adalah upaya untuk memanfaatkan peluang bisnis baru. Sebab tingkat daya saing nasional itu dibentuk dan didukung oleh kemampuan daya saing daerah yang memiliki karakteristik aktivitas ekonomi, infrastruktur, sumber daya alam, kearifan lokal serta kualitas sumber daya manusia yang beragam.
Oleh sebab itu, Klaster Inovasi Berbasis PUD merupakan entitas bisnis kolaboratif yang melibatkan berbagai stakeholder inovasi, khususnya pemerintah daerah, perguruan tinggi, badan usaha dan masyarakat."Untuk itulah, melalui forum ini diharapkan bisa tercapai kesepahaman dalam mengimplementasikan klaster inovasi, untuk mendorong terbangunnya ekosistem inovasi di daerah sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan nilai tambah komoditas PUD khususnya minyak atsiri nilam," ujarnya.
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara PT. Haldin Pasifik Semesta dengan ARC Unsyiah tentang Kemitraan dalam Pengembangan Industri Nilam Aceh.Lalu kunjungan ke lokasi Nilam Innovation Park (Ninopark), Laboratorium Kultur Jaringan Nilam, peresmian Green House pembibitan nilam, penyerahan bibit nilam varietas unggul kepada para petani secara simbolis, dan penanaman bibit nilam bersama di kebun percontohan.Di tempat terpisah, juga dilaksanakan Business Forum di kantor Perwakilan Bank Indonesia Banda Aceh yang dihadiri oleh stakeholder inovasi nilam. (pd/rel)