DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan Universitas Malikussaleh melakukan penandatanganan kerja sama  dengan PT Perta Arun Gas. Penandatangan ini berlangsung di Pendopo Wakil Gubernur Aceh, Jumat (16/8). Kerja sama tiga institusi ini fokus di bidang teknik, sosial, ekonomi, dan sumber daya manusia.

Presiden Direktur PT Perta Arun Gas, Arif Widodo, mengatakan ini sebuah kehormatan karena dapat menjalin kerja sama dengan institusi ternama di Aceh. Sebab perguruan tinggi merupakan pusat pendidikan, pengajaran, dan penelitian.

Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Aceh dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki provinsi ujung barat di Indonesia ini.

Terlebih lagi, ada banyak potensi Aceh yang belum maksimal digarap hingga kini. Untuk itu, dibutuhkan pemikiran dan bantuan dari para ahli universitas di Aceh.

"Kami membutuhkan kajian potensi apa saja yang bisa kami lakukan, sehingga dapat kami sampaikan ke komisaris dan pemegang saham," ujar Arif.

Dengan Unsyiah, kerja sama ini meliputi pengkajian pekerjaan pengukuran bathymetri, kajian ekonomi terkait usaha penyediaan cold storage bagi komoditas daerah, kajian sosial ekonomi, kajian analisa dampak lingkungan, dan kajian lainnya.

Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan kolaborasi tiga institusi ini diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat. Terlebih lagi kampus adalah centre of excellent yang memiliki peran strategis. Untuk itu, ia meminta perguruan tinggi untuk terus membuka ruang kolaborasi dengan pihak lain.

"Semua program Pemerintah Aceh akan mengajak perguruan tinggi sebagai hulu, sehingga hilirnya dapat sukses," ujarnya.

Ia juga berharap kerja sama ini dapat ditingkatkan dengan berkolaborasi bersama pihak lain, sehingga pertumbuhan ekonomi Aceh dapat lebih baik dan angka kemiskinan menurun.

Kedepan, lanjut Nova kerja sama dengan universitas dapat dilakukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan atau dikenal sebagai Sustainable Development Goals atau SDGs. Pembangunan berkelanjutan ini merupakan agenda pembangunan dunia untuk kemashlahatan manusia dan bumi yang dibuat untuk menjawab tuntutan dalam pengentasan kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim. (fer)