kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Unsyiah dan BSSN Sepakat Tingkatkan Keamanan Dunia Siber Indonesia

Unsyiah dan BSSN Sepakat Tingkatkan Keamanan Dunia Siber Indonesia

Rabu, 24 Oktober 2018 15:06 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) sepakat menjalin kerja sama dalam meningkatkan penelitian dan pengembangan akademis guna mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan SDM di bidang keamanan siber dan sandi. Kerja sama dalam mendukung keamanan negara ini, tertuang dalam penandatangan MoU kerja sama yang berlangsung di Ruang Flamboyan AAC Dayan Dawood Unsyiah, Selasa (23/10).

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., mengatakan saat ini kehidupan semakin dimudahkan dengan teknologi mutakhir. Hal ini dapat memberikan kemudahan, namun di sisi berbeda juga dapat menjadi ancaman. Untuk itu, Rektor mengingatkan agar selalu waspada dan berhati-hati saat beraktifitas di dunia siber, sebab kejahatan dunia siber (cybercrime) tidak kalah kejam dari dunia nyata.

"Lawan dari cybercrime adalah cybersecurity, karena itu penting bagi kita untuk memahami kedua hal tersebut, sehingga dapat menghindari dampak buruk dari penggunaan teknologi," kata Rektor.

Ia juga berharap, lulusan Unsyiah, terutama dari program studi bidang teknologi dan informatika dapat bersinergi dengan BSSN untuk mendukung keamanan dunia siber Indonesia.

Sementara itu, Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN, Dharma Pongrekun, MM., MH., mengatakan BSSN berkomitmen untuk terus berupaya mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan SDM di bidang keamanan siber dan sandi, terutama bagi kalangan akademis. Sebab menurutnya, BSSN tidak dapat berjalan sendiri dalam menjalankan tugasnya. Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi, termasuk dalam hal infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun sistem deteksi dini ancaman siber.

Ia menambahkan, salah satu upaya untuk mendeteksi dan memprediksi serangan siber melalui sistem Honeynet. Sistem ini merupakan  bagian penting dari pengembangan program keamanan siber nasional dalam mencegah ancaman cybercrime.

"Sistem ini dapat melacak informasi dan aktivitas dari pelaku cybercrime, sehingga kita dapat menganalisis dan memprediksikan sebuah penyerangan," ujar Dharma.

Di kesempatan sama, juga berlangsung seminar dan workshop "Honeynet: Peningkatan Kolaborasi Deteksi dan Tanggap Darurat Insiden Keamanan Serangan Siber secara Nasional". Kegiatan ini diikuti 115 peserta dari berbagai daerah, seperti Medan, Jakarta, dan Malang.

[Humas Unsyiah]


Keyword:


Editor :
AMPONDEK

riset-JSI
Komentar Anda