UNHCR Desak Indonesia Agar Kapal Rohingya Berlabuh di Aceh
Font: Ukuran: - +
Kapal pengangkut pengungsi Rohingya dari Myanmar beberapa kali terdampar di Aceh. [Foto: AP/Zik Maulana]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Badan PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) mendesak Indonesia mengizinkan kapal yang mengangkut puluhan pengungsi Rohingya berlabuh setelah terombang-ambing di perairan Aceh.
Kapal itu dilaporkan membawa 72 pengungsi dan berada 112 kilometer dari bibir pantai perairan Bireuen, Aceh. Kapal ini pertama kali terlihat pada Minggu (26/12/2021) dan terombang-ambing di laut terbuka, menurut pernyataan pers UNHCR.
Berdasarkan foto dan laporan dari nelayan setempat, UNHCR memaparkan mayoritas pengungsi yang diangkut kapal tersebut adalah wanita dan anak-anak. Badan itu memaparkan kondisi kapal sangat padat dan tidak layak berlayar.
Selain itu, kapal ini juga mengalami kebocoran dan kerusakan mesin sehingga sangat berisiko tenggelam di tengah laut.
Pihak UNHCR juga menuturkan bahwa kini staf mereka tengah berada di lapangan melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk memberikan bantuan pada kelompok pengungsi ini.
Sampai saat ini, UNHCR menuturkan kapal pengungsi Rohingya tersebut masih terombang-ambing di laut terbuka di tengah cuaca buruk.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy mengatakan kapal itu tidak akan berlabuh di Aceh. Kapal pengungsi tersebut, katanya, bertujuan berlayar ke Malaysia. Namun, di tengah perjalanan, mereka mengalami kendala di bagian mesin kapal.
"Kita hanya memberikan bantuan berupa BBM dan makanan ke Kapal Rohingya agar mereka melanjutkan perjalanan ke Malaysia sebagaimana rekom yang dimiliki," ujar Winardy saat dikonfirmasi, Selasa (28/12/2021).
Pihaknya akan tetap memantau pergerakan kapal tersebut yang hendak menuju negeri jiran Malaysia. Namun Winardy belum memastikan apakah kapal tersebut akan dikawal oleh TNI AL atau tidak. (CNN Ind)