UN Ditiadakan, Begini Respon Kepsek SD Muhammadiyah 2 Sukaramai Banda Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Alfi Nora
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menerbitkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021. Surat tersebut mengenai Peniadaan Ujian Nasional (UN) dan Ujian Kesetaraan Serta Pelaksanaan Ujian Sekolah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SD Muhammadiyah 2 Banda Aceh, Linda Handayani mengatakan, jika UN dihapus maka guru dituntut untuk lebih kreatif lagi dalam melaksanakan kurikulum merdeka belajar yang dibuat oleh Kepala Sekolah beserta perangkat sekolah dengan acuan pendidikan berkarakter.
“Agar anak-anak lebih kreatif dan produktif dan belajar tidak terpaku di kelas tetapi di alam bebas,” ujarnya saat dihubungi Dialeksis.com, Sabtu (6/2/2021).
Menurutnya, semangat belajar siswa menunjukan tingkat kreatifitasnya, bukan sekedar dalam mengejar tercapainya tematik tetapi anak-anak sangat bersemangat belajar tematik dengan mengekplor inti dari tema dan sub tema tersebut dengan kajian praktek langsung di lapangan.
Manfaat lainnya jika UN ditiadakan, kesadaran untuk menigkatkan potensi diri baik siswa dan guru terus meningkat apalagi dengan sistem dihapusnya UN ini, seperti kereta api yang harus terus maju sesuai garis finis yang ditentukan.
“Tidak ada kata tidak kreatif, justru ketika dihapusnya UN maka setiap guru, siswa, sekolah semakin dituntut untuk kreatif dan inovatif dengan kurikulum sokolah penggerak saat ini sangat-sangat ditekankan budaya literasi sehingga budaya membaca adalah nomor satu diantara yang lainnya,” jelasnya.
Kemudian, numerasi yang berkaitan dengan matematika juga di kembangkan oleh seluruh sekolah dengan acuan kurikulum merdeka belajar dan sekolah penggerak.
“Itu semua dilakukan oleh dunia pendidikan dengan tujuan anak-anak bisa menjadi pribadi yang soleh berkarakter dan soft skill yang baik agar dunia pendidikan yang semakin maju,” pungkasnya.