DIALEKSIS.COM | Bireuen - Bawaannya santai dan mudah diajak komunikasi. Si Umar (22) berambut agak gondrong, sementara si Mirza (21) berambut pendek. 

Kedua anak muda asal Gampong Meunasah Dayah, Kecamatan Kota Juang terlihat kompak saat memasang AC (Air Conditioner) di salah satu rumah warga.

Tak ada waktu yang terbuang sia-sia dari kedua pemuda ini. Jika si Umar memasang perlengkapan AC, tentu si Mirza mempersiapkan tempat AC yang akan dipasang seperti mengebor beton dan melihat koneksi arus listrik.

"Kita bagi-bagi tugas. Bagi kami waktu itu sangat penting," kata Umar saat ditemui Dialeksis.com, Rabu (26/5/2021) di salah satu rumah warga kawasan Jangka saat pemasangan AC.

Dalam sehari, kata Umar, mereka mendapatkan orderan pemasangan jasa service AC, pemasangan baru dan bongkar AC sebanyak 10 orderan dari pelanggan yang membutuhkan kedua jasa mereka.

"Kalau tidak kami batasi, bisa lebih dari 10 orang pelanggan. Karena kita masih muda. Kebutuhan hidup pun tidak terlalu besar. Dalam berkerja kami santai saja," jelas Umar.

Dengan menggunakan kendaraan roda tiga (Becak_red), Umar dan Mirza selalu siap ke rumah-rumah warga yang membutuhkan jasa perbaikan AC. "Kami keliling tiap hari. Kalau ditelpon, kita langsung ke tempat," jelasnya lagi.

Bagi masyarakat yang membutuhkan jasa mereka. Mirza menambahkan  bahwa tarif bongkar AC, service AC dan pemasangan AC sangat bersahabat.

"Kita ambil murah. Pemasangan baru Rp200 ribu, service Rp80 ribu dan biaya bongkar Rp100 ribu," sebut Mirza.

Meski pandemi Covid-19 seperti saat ini, usaha mereka tukang service AC keliling tak memiliki dampak pengaruh. 

"Tidak ada pengaruh Covid-19, karena yang kami tawar jasa. Apalagi sekarang penggunaan AC di rumah-rumah masyarakat banyak. Makanya kami banyak orderan tiap hari," demikian kata Mirza. (Fajri Bugak)