kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Uang Zakat Berdayakan Usaha Fakir Miskin Hingga Beromset Ratusan Juta

Uang Zakat Berdayakan Usaha Fakir Miskin Hingga Beromset Ratusan Juta

Selasa, 26 November 2019 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Sara Masroni

Bobby Novrizan, Kasubid Pengembangan Baitul Mal Aceh saat diwawancara di lokasi Stand Pameran Aceh UMKM Expo, Senin (25/11/2019). [Foto: Sara Masroni/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Zakat yang terkumpul melalui Baitul Mal Aceh sudah berdayakan ratusan mustahiq (penerima zakat) menjadi pengusaha sukses hingga beromset ratusan juta rupiah.

"Salah satunya penjual pakaian di Pasar Aceh, ia dibina Baitul Mal Aceh hingga punya tiga pintu toko dan omset ratusan juta per bulan," kata Bobby Novrizan, Kasubid Pengembangan Baitul Mal Aceh saat diwawancara, Senin (25/11/2019).

"Ada juga pengusaha sabun, pemilik warung Mie Aceh dan masih banyak lagi yang alhamdulilah sudah kita berdayakan dari nol," tambahnya.

Bobby menjelaskan, pihaknya memulai program pemberdayaan ini sejak 2016 lalu. Sistemnya dengan membina kelompok usaha yang mengusulkan ingin dibina, kemudian pihak Baitul Mal Aceh akan mengirim relawan yang akan memberdayakan kelompok tersebut selama dua pekan sekali.

Selain pemberdayaan, pihaknya juga memberikan modal usaha hingga mengajarkan strategi pemasaran. Dan kini, program tersebut sudah banyak membuahkan hasil.

"Kita pernah survei kepada 200 mustahiq (penerima) dan semuanya punya penghasilan meningkat," kata Bobby.

"Produk olahan para mustahiq itu sebagian yang kita pamerkan di kegiatan Aceh UMKM Expo 2019 ini," tambahnya yang kebetulan sedang menjaga Stand Baitul Mal Aceh di pameran tersebut.

Ia berujar, pihaknya hanya meminta agar para pemilik usaha membayar zakat 2,5 persen sebagai bagian dari follow up program tersebut.

Tahap pengurusan modal usaha di Baitul Mal Aceh tergolong mudah. Pemilik usaha hanya mengajukan proposal, kemudian pihak Baitul Mal Aceh akan melakukan pendataan dan verifikasi. Setelah diberikan modal usaha, pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi. Jika usaha meningkat, maka modal usaha pun akan ditambah. 

Selanjutnya tahap akhir yaitu pertanggungjawaban. Pada tahap ini penerima modal usaha akan diajarkan bagaimana manajemen dan cara menyimpan uang.

"Kita bahagia banyak yang sudah punya usaha sendiri melalui Baitul Mal Aceh. Hanya saja, jangan lupa bayar zakat ya. Sebab ini wajib," pungkasnya. (sm)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda