kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Turun Tangan Aceh, Asa di Balik Kondisi Miris Dunia Pendidikan Kita

Turun Tangan Aceh, Asa di Balik Kondisi Miris Dunia Pendidikan Kita

Sabtu, 12 Oktober 2019 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +



DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dua kerpet biru terbentang luas. Di atasnya diduduki puluhan anak-anak muda yang didominasi pakaian warna merah. Sesekali koordinator lapangan mencoba memecah tawa mereka dengan guyonan recehnya.

"Ini kita sedang temu ramah bersama 65 orang adik-adik baru (relawan) Turun Tangan Aceh," kata M. Chairul Rizal, Koordinator Turun Tangan Aceh di Pantai Kuala Laot, Sabtu (12/10/2019).

Diketahui tahun ini komunitas yang identik dengan gambar telapak tangan berwarna merah itu baru saja mengukuhkan pengurus baru pada 5 Oktober 2019 lalu.

Komunitas yang diinisiasi oleh Anies Baswedan sejak 2013 silam ini pada awalnya fokus di bidang sosial dan edukasi politik. Namun karena kondisi di Aceh sedikit berbeda, jadi komunitas ini lebih fokus bergerak di dunia pendidikan dan lingkungan.

"Kita melihat Aceh jauh tertinggal dari segi pendidikan, makanya kita fokus di sini," jelas Chairul.

"Kita ada program TurunTangan mengajar setiap tahunnya di Aceh. Dari program ini kita berharap mampu memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan di Aceh ke depan," tambahnya.

Program Turun Tangan mengajar itu, lanjutnya berupa kegiatan mengajar di sekolah-sekolah yang masih tertinggal dengan kurun waktu sebulan penuh.

"Kita miris dengan pendidikan di Aceh. Banyak yang perlu dibenahi," cerita Chairul kepada Dialeksis.

"Pengalaman saat turun ke lapangan, masih banyak sekolah yang kekurangan guru bahkan tidak layak disebut sekolah," keluh Koordinator TurunTangan Aceh itu.

Melalui gerakan Turun Tangan mengajar ini, Chairul berharap ada asa di balik perjuangan memajukan pendidikan di Aceh.

"Pesan untuk kita semua terutama anak-anak muda, ketika ada masalah jangan dikeluhkan tapi langsung turun ke lapangan, perbaiki dan cari solusi," ajak Chairul.

"Semoga ke depan lebih banyak anak-anak muda yang peduli dengan kondisi miris pendidikan di Aceh saat ini," harapnya. (sm)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda