Beranda / Berita / Aceh / Turis Yacht Dijamu Ala Tradisional di Gampong Nusa

Turis Yacht Dijamu Ala Tradisional di Gampong Nusa

Senin, 30 April 2018 23:31 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Puluhan turis Kapal Layar (Yacht) dijamu makan siang ala tradisional di Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Senin (30/4/2018).

Gampong Nusa yang sudah dijadikan kawasan wisata baru, menjamu 30 turis asing yang datang dari berbagai negara menggunakan Kapal Layar, mengunjungi Gampong Nusa untuk melihat adat dan kebiasaan masyarakat Aceh.

Mereka merupakan rombongan peserta Sabang Marine Festival 2018 yang berakhir hari ini. Sebelum ke Gampong Nusa, mereka juga sudah terlebih dahulu minum kopi bersama dan mengunjungi sejumlah objek wisata Tsunami, seperti PLTD Apung dan juga Museum Tsunami Aceh.

Rombongan ini yang didampingi langsung oleh Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Rahmadhani, M.Bus sebagai penanggung jawab kegiatan City Tour di Banda Aceh bersama Kepala BPKS, Sayed Fadhil di Banda Aceh pada pukul 09.00 WIB. Setelah mengunjungi sejumlah objek wisata di Banda Aceh akan kembali ke Sabang pada pukul 16.00 Wib menggunakan kapal cepat.

Para turis asing yang menghabiskan waktu yang lama di laut ini, tiba di Gampong Nusa langsung disambut oleh perangkat gampong setempat. Mereka kemudian langsung dihidangkan makan siang ala tradisional Aceh.

Hidangan ala tradisional yang dihidangkan dalam sebuah ruangan, lalu diletakkan nasi dan menu di atas lantai yang beralaskan tikar. Para turis kemudian duduk bersila menyantap hidangan tersebut.

Mulanya para turis itu sempat kebingunan saat melihat hidangan tradisional yang ada di hadapan mereka. Setelah dijelaskan oleh Kepala Gampong Nusa, Muhammad Yasin, baru kemudian semua turis tersebut paham, bahwa yang di hadapan mereka adalah hidangan makanan yang siap disantap.

Kepala Gampong Nusa, Muhammad Yasin di hadapan para turis mengatakan, ini merupakan hidangan makan siang yang disajikan secara tradisional. Biasanya hidangan ini disajikan seperti saat pesta atau kenduri lainnya di Aceh.

"Terimakasi sudah berkunjung ke Gampong Nusa, kami berharap berkesan dan kalau ada yang kurang tolong disampaikan kepada kami," kata Muhammad Yasin, yang kemudian diterjemahkan oleh pemandu dari Disbudpar Aceh dan BPKS.

Muhammad Yasin menjelaskan, Gampong Nusa selama ini bergerak di bidang pariwisata, memelihara adat dan budaya Aceh serta selalu menjaga ekosistem lingkungan. Sehingga kedepan bisa tetap terpelihara khasanah, adat dan budaya Aceh yang bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.

"Hidangan yang tersedia mohon dicicipi dan jangan segan-segan kalau bisa dihabisi semua," kata Muhammad Yasin, yang mengundang tawa seluruh turis yang sudah duduk di depan hidangan.

Seorang Yachter, Aslaug asal Islandia yang berlayar bersama suaminya Kari Kari John mengaku sangat terkesan saat tiba di Gampong Nusa ini. Apa lagi saat dihadangkan makan siang, mulanya tidak memahami apa yang ada dihadapannya.

"Sangat kagum dengan makanan tradisional di sini, enak dan rasanya cocok," ungkapnya.

Aslaug yang sudah berlayar selama 13 tahun di laut mengaku memang jarang selama ini berada di darat. Saat tiba di Gampong Nusa, ia mengaku mendapatkan sambutan yang hangat dan ramah.

"Masyarakat di sini sangat ramah-ramah, bersahabat dan saya sangat senang," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Yachter lainnya, Andy Duffield, bahwa masyarakat Gampong Nusa menyambutnya dengan ramah dan mendapatkan pelayanan yang baik.

"Senang di sini, sangat ramah, makanan sudah pas, karena tidak manis," tukasnya.

Hal lain yang Andy Duffield kagumi, saat tiba di Gampong Nusa disambut  dengan baik. Ia kagum, meskipun berbeda keyakinan, tetapi semua masyarakat yang menyambut ramah dan bersahabat.

"Meskipun muslim bisa menerima kami dan siapapun yang datang dan ini sangat menyenangkan," tukasnya.

Lebih lanjut, Rahmadhani menambahkan, kita sangat berharap jumlah wisatawan atau yachter ke Sabang khususnya dan Aceh umumnya akan terus meningkat dengan semakin baiknya branding wisata Aceh di mata wisatawan internasional.

Kita akan terus melakukan berbagai upaya pengembangan, tidak hanya pembangunan sarana prasarana wisata, tapi juga promosi di berbagai kesempatan dalam rangka memperkenalkan Aceh sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman dan menawan bagi siapapun. (hp)

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda