kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Tuntutan Warga Blang Nisam, PT Medco Harus Melakukan Dua Hal Ini

Tuntutan Warga Blang Nisam, PT Medco Harus Melakukan Dua Hal Ini

Jum`at, 03 Mei 2019 08:32 WIB

Font: Ukuran: - +

M. Nuraqi. Foto:Ist


DIALEKSIS.COM | Aceh Timur – Persoalan bau busuk menyengat yang dialami warga Desa Blang Nisam, Kec. Indra Makmu, Kab. Aceh Timur, pada beberapa hari belakangan lalu, bukan hanya dirasa kali ini saja. Ternyata, bau yang diduga bersumber dari aktifitas PT Medco E&P Malaka itu sudah pernah terjadi bulan Desember 2018, dan Februari 2019 lalu. 

"April ini kami mencium hal yang sama. Berlangsung 2 atau 3 hari. Sehingga mengganggu masyarakat dalam beraktifitas, ke kebun, atau menyadap karet. Sehingga masyarakat dirugikan," sebut M. Nuraqi, warga Desa Alue Mirah kepada Dialeksis.com, Kamis, (3/5/2019) malam.

Nuraqi menambahkan, meski dalam dua hari terakhir ini bau tersebut sudah mulai hilang, tidak menghentikan keinginan masyarakat untuk menyampaikan keluhan mereka. Apalagi, tambahnya, masyarakat Blang NIsam telah mengetahui bahwa pihak Pemerintah Aceh sedang melakukan investigasi terhadap permasalahan tersebut.

"Hari ini memang tidak tercium lagi. Namun kami mengetahui, tim investigasi dari provinsi sudah sampai disini, mereka sudah mengambil sampel dari di CPP," ucap pria yang pernah aktif di LSM Geupeugom Aceh Timur ini. 

Selama proses pengambilan sampel, lanjut dia, masyarakat yang merasa menjadi korban, menunggu tim investigasi Pemerintah Aceh di luar CPP untuk menyampaikan aspirasinya.

"Datang jam 12 siang sampai jam 5 sore belum keluar. Kenapa kami tahu? Karena masyarakat yang korban menunggu tim tersebut keluar dari areal CPP karena mereka ingin menyampaikan aspirasi mereka, bahwa mereka terganggu dengan bau itu." ujarnya.

Bahkan, sambung Nuraqi, ketidaknyamanan warga Blang Nisam bukan hanya pada bau, namun, tapi juga mengeluhkan besarnya suara yang diduga dari aktifitas perusahaan.

Bukan hanya soal bau, beberapa warga Dusun Abah Buya Desa Blang Nisam juga terganggu dengan besarnya suara yang tiba-tiba yang diduga dari operasi pabrik itu," ungkapnya.

Dia pun menyampaikan dua hal yang menjadi harapan masyarakat terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Ia dan masyarakat Desa Blang Nisam berkeinginan agar ada kejelasan terhadap persoalan bau ini.

"Dalam jangka pendek, harus ada pihak yang bertanggung jawab. Sumber bau nya dimana. Sebenarnya, kami butuh informasi dan berharap ada pihak yang publikasi, bisa saja itu pemerintah yang seharusnya bertanggung jawab mengumumkan ke publik," jelasnya.

Yang kedua, sambungnya, pihaknya menuntut kepada PT Medco segera mensosialisasikan sistem mitigasi bencana kepada masyarakat. Menurutnya, hal ini penting agar masyarakat tahu harus melakukan apa ketika terjadi kebocoran gas.

"Jangka panjangnya, kami menuntut PT Medco segera mensosialisasikan Emergency Manajemen Plan atau rencana pengelolaan tanggap darurat. Seperti early warning lah, kalau ada cium gas kami harus kemana, dimana jalur evakuasi, dimana kami harus kumpul. Karena potensi kebocoran pasti akan muncul. Sampai hari ini Medco belum pernah sosialisasikan itu ke masyarakat," demikian Nuraqi.


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda