Pengisian PDSS Pada SNBP. (Foto: Tangkapan Layar Portal SNPMB)

DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Sebanyak tujuh sekolah di Kabupaten Aceh Utara gagal mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang berdampak pada ketidakmampuan pelajar dari sekolah-sekolah tersebut untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Akibatnya, mereka tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi negeri.

Tujuh sekolah yang terlibat dalam masalah ini antara lain: SMK Negeri 1 Baktia Barat, SMA Islam Darul Mutallimin, SMK Nurul Yaqin, SMK Negeri 1 Muara Batu, SMA Negeri 1 Samudera, SMA Swasta Uswatun Hasanah, dan SMK Negeri 1 Baktia Barat.

Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Utara, Razali, sangat menyayangkan kejadian ini. Ia menegaskan bahwa kepala sekolah dan dinas terkait harus bertanggung jawab atas kasus yang mempengaruhi masa depan para pelajar tersebut.

"Jangan sampai anak-anak kita tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Kepala sekolah dan kepala cabang dinas pendidikan harus dievaluasi oleh Dinas Pendidikan Aceh," tegas Razali pada Jumat (7/2/2025).

Menurutnya, pengisian PDSS seharusnya menjadi mekanisme yang rutin dilakukan setiap tahun. Namun, pihak dinas dan sekolah tampak abai terhadap hal ini.

"Proses ini sudah menjadi hal yang biasa dilakukan setiap tahun, mengapa sekarang bisa terabaikan seperti ini? Bagaimana nasib anak-anak kita ke depan?" tambahnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Utara, Khairuddin Budiman, mengungkapkan bahwa pihaknya belum memberikan sanksi kepada kepala sekolah terkait masalah ini.

"Saya lupa jumlah pastinya, namun puluhan siswa dari sekolah negeri memang gagal terdaftar di PDSS. Kami sedang mencari solusi untuk masalah ini, dan belum ada pembicaraan mengenai sanksi bagi kepala sekolah," ujarnya singkat.