kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Tugu KM Nol Sabang Raih Destinasi Wisata Terunik di Indonesia 2019

Tugu KM Nol Sabang Raih Destinasi Wisata Terunik di Indonesia 2019

Sabtu, 23 November 2019 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Pemandangan Tugu Kilometer Nol Indonesia yang menghadap ke laut dengan latar alam pegunungan di perbukitan Desa Iboih, Kecamatan Sukakarya, Sabang, Aceh, Senin (17/6/2019). [Foto: Ampelsa/Antara]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Objek wisata Tugu Kilometer Nol Indonesia di Kota Sabang, Aceh, terpilih sebagai destinasi wisata terunik di Indonesia dalam ajang Anugerah Pariwisata Indonesia (API) 2019, yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Iya wisata Kilometer Nol Indonesia kita dapat juara satu wisata terunik di Indonesia, ini akan kita terus dipertahankan," kata Wali Kota Sabang Nazaruddin, usai menerima penghargaan di Jakarta, Jumat (22/11/2019) malam.

Dia menyebutkan setelah Sabang, wisata terunik posisi kedua diraih oleh destinasi Wisata Gua Mabala di Kabupaten Sabu Raijua, disusul posisi ketiga Wisata Danau Kaolin di Kabupaten Bangka Tengah. 

Ia mengatakan penghargaan tersebut menjadi pendorong bagi Pemerintah Kota Sabang untuk terus berinovasi dan bekerja dalam meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Pulau Weh.

"Intinya pemerintah terus bekerja, dan terus berfikir bagaimana mempertahankan penghargaan yang telah kita dapatkan agar kita tidak dikalahkan daerah-daerah lain," katanya seperti dirilis Antara, Sabtu (23/11/2019).

Sementara itu Kepala Disbudpar Sabang Faisal mengatakan, ke depan pihaknya akan lebih bersinergi dengan BPKS (Badan Pengusahaan Kawasan Sabang) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dalam mengelola sektor pariwisata Sabang.

"Karena ini termasuk dalam kawasan hutan wisata," katanya. 

Untuk diketahui, Tugu Nol Kilometer diresmikan pada 9 September 1997 oleh Wakil Presiden RI Try Sutrisno, sehingga tugu itu menjadi simbol perekat dari Sabang sampai Merauke. Namun seiring berjalannya waktu tugu itu beberapa kali direnovasi.

Desain Tugu Kilometer Nol itu memiliki beberapa arti filosofi, seperti empat pilar yang menjadi penyangga merupakan simbol batas-batas negara yaitu Sabang sampai Merauke dan Miangas sampai Pulau Rote.

Selanjutnya lingkaran besar pada tugu merupakan analogi dari angka nol dan motif senjata rencong menjadi simbol bahwa Aceh juga turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Sementara ornamen lainnya yang berbentuk segi delapan menggambarkan landasan ajaran Islam, kebudayaan Aceh dan Nusantara dalam lingkup yang luas sesuai delapan penjuru mata angin.

Seluruh arsitektur dari tugu memiliki pesan-pesan kebangsaan yang menyatukan keberagaman Indonesia. Tak hanya tugu nol kilometer, tetapi Sabang juga memiliki keberagaman suku dan adat yang hidup harmonis.

Menuju ke Sabang bisa menggunakan aramada transportasi kapal cepat dan kapal lambat dari Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh. (me/antara)


Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda