Stand Nagan Raya yang mengikuti Gelar Teknologi Tepat Guna Aceh 2024 di Alun-Alun Suka Makmue, Nagan Raya, Kamis (9/5/2024).

DIALEKSIS.COM | Nagan Raya - Batu giok pernah jadi primadona pecinta batu mulia pada 2016 silam. Kini meski tak lagi digandrungi masyarakat lokal, batu giok justru dilirik peminat internasional.

Hal itu dikatakan inventor batu giok, Kudrah Nadilah ketika ditemui media ini di stand Nagan Raya yang mengikuti Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Aceh 2024 di Alun-Alun Suka Makmue, Nagan Raya, Kamis (9/5/2024).

Kudrah bercerita, peminat batu Giok di Aceh tidak lagi setinggi dulu pada 2016. Saat itu katanya, bahkan masyarakat umum begitu tertarik dengan batu giok. “Saat ini giok diminati oleh kolektor saja, masyarakat umum tidak lagi setinggi dulu tingkat keinginan untuk memiliki batu ini,” bebernya.

Meski demikian, batu giok saat ini lebih banyak dipesan oleh peminat dari luar negeri. Dia mengungkapkan belum lama menerima pesanan batu giok dari Taiwan. “Mereka membeli untuk membuat gelang, atau patung biasanya,” tambah Kudrah lagi.

Dirinya menyebut, bila ada pihak yang membutuhkan, dirinya bersama masyarakat setempat bisa menyediakan batu tersebut hingga satu ton, bahkan lebih.

Gelar TTG 2024 diikuti oleh 15 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Nagan Raya, Kota Banda Aceh, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Aceh Barat. Kemudian, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Selatan, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Utara, Kota Sabang, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Gayo Lues, serta Kabupaten Bener Meriah.

Bertujuan mempromosikan teknologi tepat guna dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, GTTG Aceh 2024 sekaligus memeringati HUT ke-25 Provinsi Aceh. Ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh. Berlangsung mulai 7 - 11 Mei 2024, TGG 2024 ini juga untuk memeringati HUT ke-22 Kabupaten Nagan Raya.

Unik, Stand Aceh Besar Sedot Pengunjung

Salah satu stand yang banyak menyedot perhatian adalah stand Aceh Besar yang berada di sisi pintu gerbang arena. Salah satu penyebabnya karena menampilkan perangkat TTG yang benar-benar dibutuhkan untuk keperluan masyarakat, terutama warga pedesaan.

"Warga mulai ramai sejak sore hingga malam, kita semua disibukkan untuk melayani para pengunjung," ujar Sekretaris DPMG Aceh Besar Effendi yang ditemui di lokasi stand pada hari yang sama.

Sementara Maulizan, salah seorang inventor mesin pengupas kolang kaling mengaku masyarakat sangat antusias masuk stand Aceh Besar karena penampakannya yang unik dan menarik, membawa ciri khas lokal dengan desain klasik memamerkan keragaman potensi daerah. "Stand kita sangat unik ya, dari jauh sudah menarik dilihat, ada terpampang juga padi dan buah aren sebagai potensi daerah," sebutnya.

Selain memamerkan 13 alat inovasi TTG yang didampingi oleh para inventornya masing-masing, stand Aceh Besar juga terdapat aneka produk UMKM hasil olahan lokal para pelaku UMKM di Aceh Besar. [*]