Beranda / Berita / Aceh / Truk CPO Terbalik di Pegunungan Geureutee, Aktivis Desak Pembangunan Jalur Alternatif

Truk CPO Terbalik di Pegunungan Geureutee, Aktivis Desak Pembangunan Jalur Alternatif

Jum`at, 16 Agustus 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Fadhli Ali, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPW Apkasindo) Aceh. Foto: doc pribadi


DIALEKSIS.COM | Aceh - Sebuah truk pengangkut minyak sawit mentah (CPO) terbalik di kawasan Pegunungan Geureutee, Aceh Jaya, pada Rabu pagi (14/8/2024). Insiden ini mengakibatkan tumpahnya minyak ke badan jalan, membuat permukaan aspal menjadi licin dan sulit dibersihkan, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.

Menanggapi kejadian tersebut, Fadhli Ali, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPW Apkasindo) Aceh, menyatakan keprihatinannya. Saat media Dialeksis (16/08/2024) hubungi, ia mengungkapkan harapan agar insiden ini menjadi catatan serius bagi para pengambil kebijakan.

"Kita tentu prihatin dan sedih menyaksikan kejadian ini," ujar Fadhli. "Namun, saya berharap insiden ini bisa membuka mata pemerintah akan urgensi pembangunan jalan alternatif yang layak di kawasan Geurutee, Kulu, dan Paro."

Fadhli menjelaskan bahwa peristiwa tumpahan CPO di Geurutee sudah terjadi puluhan, bahkan mungkin ratusan kali, mulai dari tumpahan kecil hingga yang besar. 

"Kali ini tidak biasa, truk sampai terbalik. Semoga ini menjadi momentum bagi para wakil rakyat dan pemerintah untuk bertindak," tambahnya.

Ia mengingatkan bahwa Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, pernah meninjau kondisi jalan nasional lintas Geurutee pada 2015 dan menilainya sangat rawan. "Seharusnya anggota DPR RI asal Aceh terus menagih janji pemerintah pusat," tegas Fadhli.

Fadhli juga mengkritisi kurangnya perhatian dari pemerintah provinsi dan wakil rakyat Aceh di tingkat nasional terhadap masalah ini. "Coba tanya Bappeda Provinsi, apa yang sudah dilakukan? Pasti tidak ada progres dari tahun ke tahun," cetusnya.

Sebagai penutup, Fadhli menyerukan agar pemerintah dan anggota legislatif, baik di tingkat pusat maupun daerah, tidak lagi mengabaikan urgensi pembangunan jalur alternatif di Pegunungan Geurutee. "Jangan sampai kita harus menunggu korban jiwa baru ada tindakan nyata," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda