kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Transformasi Bisnis, Bank Aceh Luncurkan Produk Baru Berbasis Digital

Transformasi Bisnis, Bank Aceh Luncurkan Produk Baru Berbasis Digital

Selasa, 22 Februari 2022 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Bank Aceh Syariah (BAS). [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kinerja apik yang diperoleh Bank Aceh tak lepas dari transformasi digital yang dilakukan. Sepanjang tahun 2021, Bank Aceh telah meluncurkan sejumlah produk baru berbasis digital

Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Selasa (22/2/2022), Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT Bank Aceh Syariah (BAS), Haizir Sulaiman MH. 

Dirinya mengatakan, adapun tambahan fitur layanan Action Mobile Banking, penerapan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS, Kartu Debit, ATM Setor Tarik, dan Electronic Data Capture (EDC). 

Sementara itu, pada 20 Desember 2021, Bank Aceh juga telah meluncurkan uang elektronik dengan nama Pengcard. Kehadiran Pengcard merupakan upaya Bank Aceh memperluas jaringan bisnis tidak hanya kepada nasabah.

“Perubahan perilaku konsumen di tengah pandemi Covid-19 semakin mempercepat akselerasi digitalisasi di seluruh sektor, terutama perbankan, alhamdulillah, Bank Aceh dapat adaptif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya. 

Lebih lanjut Haizir menjelaskan, dalam mengembangkan platform transaksi perbankan, Bank Aceh kini tengah memperkuat ekspansi ekosistem digital melalui kolaborasi dengan mitra strategis serta melakukan berbagai inovasi layanan digital. 

 “Transformasi digital dilakukan dengan fokus untuk mendapatkan efisiensi melalui digitalisasi proses bisnis dan menciptakan value yang baru bagi produk dan layanan Bank Aceh,” ujar Haizir.

Pembukaan Jaringan Kantor

Di tahun 2021, Bank Aceh juga telah berhasil mencatat sejarah baru. 20 Desember 2021 lalu, Bank Aceh berhasil membuka jaringan kantor di ibu kota Jakarta. Cabang Jakarta menjadi kantor Cabang yang ke 27 bagi Bank Aceh. Selain itu, Bank Aceh juga telah membuka satu jaringan kantor Cabang Pembantu Samadua, di Kecamatan Samadua, Aceh Selatan. 

Haizir mengatakan, pembukaan jaringan kantor di Jakarta sekaligus menandai ekspansi Bank Aceh di kancah nasional. Kehadiran Bank Aceh di Jakarta diharapkan dapat membawa Bank Aceh menjadi perbankan daerah yang mampu bersaing secara nasional.

“Kantor Cabang Jakarta diharapkan dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi kinerja keuangan Bank Aceh di masa yang akan datang,” ujar Haizir. 

Selain fokus pada sektor korporasi, kehadiran Bank Aceh di Jakarta diharapkan dapat mendukung roadmap perbankan syariah nasional.

“Bank Aceh harus menjadi bagian penting bagi arah pengembangan industri perbankan syariah dan pembangunan ekonomi nasional,” ujarnya. 

Oleh karena itu, Haizir menambahkan, bukanlah hal yang mustahil, mengingat sebelumnya Bank Aceh telah menjadi bank pertama di Indonesia yang berhasil melakukan konversi ke sistem syariah. Apalagi, saat ini sejumlah bank telah mengikuti jejak Bank Aceh melakukan konversi. 

“Selain Bank NTB yang telah melakukan konversi, saat ini, sejumlah bank daerah juga tengah melakukan persiapan bagi proses konversi ke sistem syariah seperti Bank Nagari, Bank Riau Kepri, dan Bank Bengkulu. Sementara itu, Bank Kalsel saat ini tengah melakukan penjajakan terhadap proses konversi,” ujar Haizir

Ditambahkan, implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Nomor 11 Tahun 2018 tentang lembaga keuangan syariah, menurutnya menjadi salah satu kekuatan bagi Bank Aceh untuk hadir di Jakarta. “Penerapan Qanun memberikan semangat bagi Bank Aceh untuk dapat mensosialisasikan penerapan qanun dimaksud di daerah ibu kota,” ujar Haizir. 

Sebagai bank milik daerah, Haizir mengatakan, Bank Aceh terus bersinergi dengan Pemerintah Aceh maupun Kabupaten/Kota dalam rangka penguatan modal maupun kerjasama yang tidak hanya berorientasi bisnis maupun profit, tetapi lebih kepada aksesibilitas masyarakat Aceh terhadap layanan perbankan.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, Gubernur Aceh sekaligus pemegang saham pengendali, Ir Nova Iriansyah MT, Bupati Walikota yang terus mendukung aktivitas bisnis Bank Aceh. Begitupun DPRA dan DPRK, yang saat ini terus memberikan dukungan bagi Bank Aceh, baik dalam penguatan modal maupun regulasi,” pungkasnya. []

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda