Tokoh Pejuang GAM Dr Husaini Hasan: Damai itu Harus Adil
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Dr. Husaini M. Hasan saat podcast di studio JalanAry. [Foto: Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tokoh pejuang Gerakan Aceh Merdeka, Dr. Husaini M. Hasan melepas rindu ke tanah kelahirannya sekaligus memenuhi serangkaian kegiatan selama berada di Aceh, mulai dari diskusi di kampus, serta silaturrahmi dengan para tokoh penting di tanah rencong.
Bertepatan dengan keberadaan Menteri Pendidikan dan Penerangan Aceh Merdeka itu di Aceh, Dr Husaini juga memenuhi undangan podcast di studio JalanAry sekaligus bercengkrama bersama teman-teman Media Dialeksis.com, Jumat (8/12/2023) malam.
Dalam kunjungan singkat itu, banyak hal yang dibicarakan Dr Husaini, mulai dari bercerita perihal kondisi Aceh di masa konflik hingga perjalanan menuju perdamaian. Selain itu, ia juga membahas kondisi Aceh terkini di pemerintahan yang sudah berjalan 1 dekade lebih pasca damai.
Saat diwawancarai Dialeksis.com, menurut Dr Husaini makna sebuah perdamaian itu harus berkeadilan. Damainya Aceh hari ini, kata Husaini, Republik Indonesia belum sepenuhnya adil kepada rakyat Aceh.
“Peace must be with justice. Segala bentuk kedamaian itu harus dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, jangan hanya untuk kelompok tertentu maupun elit berkuasa,” ujarnya.
Di usia perdamaian Aceh yang sudah berusia 18 tahun, dirinya menyanyangkan kondisi Aceh yang masih berkutat pada ketertinggalan jauh dibanding Provinsi lain.
Misal, sebutnya, hingga hari ini pelayanan transportasi publik di Aceh belum tersedia, Aceh tidak memiliki kereta api. Padahal public transport itu penting sekali sebagai urat nadi perekonomian suatu daerah.
“Saat ini menurutnya Trans Koetaraja hanya dirasakan di pusat ibukota Provinsi Aceh itupun bukan andil penuh Pemko Banda Aceh namun karena keterlibatan Pemerintah Provinsi Aceh,” tuturnya.
Pria yang kini menetap di Brisbane Australia itu menilai, keberhasilan pembanguan dan pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan dari keseriusan Pemerintah Aceh mengurusi layanan transportasi bagi masyarakat maupun akses distribusi ekonomi yang bertujuan mendatangkan PAD.
Dr Husaini berharap para elit serius mengurusi dan berbuat kepada masyarakat Aceh, jangan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu maupun elit berkuasa.
“Jadikanlah Aceh sebagai daerah yang mampu mensejahterakan masyarakat maupun generasi masa mendatang sehingga Aceh menjadi cerminan daerah dan dapat dibanggakan serta dijadikan contoh oleh provinsi lain,” harapnya.