kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Tokoh Masyarakat Ingatkan Perayaan Milad GAM Jangan Dianggap Seperti Masa Konflik

Tokoh Masyarakat Ingatkan Perayaan Milad GAM Jangan Dianggap Seperti Masa Konflik

Selasa, 23 November 2021 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Tokoh Masyarakat Aceh, T Kamaruzzaman. [Foto: IST] 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tokoh Masyarakat Aceh T Kamaruzzaman meminta masyarakat agar melihat sisi seremonial Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang rutin dilaksanakan tanggal 4 Desember sebagai sebuah perayaan biasa saja dalam mengenang teman seperjuangan.

"Kita jangan membayangkan milad itu sebagai sesuatu yang luar biasa, atau acara yang bisa merusak kesatuan dan persatuan. Jangan berpandangan seperti itu. Biasa saja kita. Itu acara mereka para mantan kombatan GAM untuk mengenang teman-temannya dan berdoa kepada teman-temannya," kata Kamaruzzaman kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Selasa (23/11/2021).

Ampon Man, sapaan akrabnya itu melanjutkan, perayaan milad GAM pasca damai dengan masa konflik, keduanya secara simbolis merupakan dua hal yang berbeda.

"Perbedaan peringatan 4 Desember ketika masa konflik dengan kondisi sekarang sangat jauh berbeda. Sekarang posisinya Aceh sudah damai. Harus dipahami seperti itu. Tidak ada sesuatu yang destruktif dalam acara Milad GAM sekarang," ujarnya.

Walaupun demikian, Mantan Juru Runding GAM itu juga tak menyangkal jika masih ada sebahagian kecil orang yang menganggap konflik Aceh dengan RI masih belum selesai.

Perbedaan regulasi semisal SK Mendagri dengan Qanun Aceh tentang Bendera dan Lambang Aceh yang belum disepakati semua pihak dijadikan alasan politis untuk berkonflik.

"Konflik regulasi menurut saya sesuatu yang biasa dalam sebuah kehidupan bernegara. Bukan sesuatu yang perlu kita besar-besarkan," jelasnya.

Berkenaan dengan pembatalan sebuah Qanun, Ampon Man menyebut jika Mendagri tak ada kuasa untuk membatalkan Peraturan Daerah (Qanun). 

"Mahkamah Agung sudah mengeluarkan keputusan, Mendagri tidak bisa membatalkan Perda atau Qanun," pungkasnya.

Dikabarkan sebelumnya, perayaan rutin Milad GAM pada tanggal 4 Desember disarankan untuk tidak diselenggerakan tahun ini.

Saran itu disampaikan lantaran pertemuan para eks elit GAM dalam acara seremonial itu dinilai hanya membicarakan pertikaian politik soal Bendera Bulan Bintang saja tanpa fokus membuka obrolan untuk mencari solusi dalam membina Aceh pasca damai agar lebih baik dan sejahtera ke depan.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda