Saniman alias Raja Prak tokoh pemuda sekaligus sebagai sekjen Partai Aceh Gayo Lues

DIALEKSIS.COM | Blangkejeren - Baru-baru ini ada yang menuding bahwa PJ Bupati Gayo Lues Alhudri melakukan teror pada jajaran di bawahnya melalui tangan Badan Intelijen Negara (BIN).

"Ini merupakan fitnah yang keji dan luar biasa ditengah tengah masyarakat yang sedang begitu memuji kinerja PJ Bupati Drs Alhudri yang belum menjabat satu tahun, tapi gebrakannya terasa bak satu periode (5 tahun),” kata Saniman alias Raja Prak tokoh pemuda sekaligus sebagai sekjen Partai Aceh Gayo Lues. 

Menurut Saniman, Alhudri seakan tidak pernah lelah mengurus daerah ini, untuk bangkit dari keterpurukan di berbagai sektor, mulai dari masalah ekonomi, peningkatan sistem keuangan daerah, hingga stunting. 

Ia mengaku heran terhadap oknum yang menyebarkan isu tersebut di tengah tahun politik. Saat ini Gayo Lues sangat kondusif jelang Pemilu serentak, namun ada orang atau oknum yang mencoba menyerang dan ingin mengeruhkan suasana yang aman di daerah tersebut. 

“Saya baca beritanya di KBA One itu berita sampah tidak bermutu dan dipenuhi rasa kebencian tanpa sebab, apa yang dikatakan dalam berita itu sama sekali tidak benar sebuah pembohongan alias hoax, jika ada seseorang yang berbuat tidak baik, kenapa bawa bawa nama Pj Bupati, apa hubungannya dengan Pj Bupati,” tegasnya. 

Ia menduga itu perbuatan orang yang pengecut tanpa melihat kenyataan. Saniman siap bersaksi bahwa PJ Bupati Alhudri adalah orang baik. 

"Tenang Pak Alhudri kami masyarakat Gayo Lues dan seluruh jajaran kami ada di belakang mu,” sebut Kader Partai Aceh ini.

Dirinya menyakini isu ini sengaja dihembus oleh oknum elit politik tertentu yang tidak bisa mendikte PJ Bupati untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. 

Oleh karena itu, ia meminta PJ Bupati agar segera melakukan mutasi/pergeseran besar besaran supaya kinerja ASN bisa optimal.

Ia juga berharap pada pihak pihak yang memfitnah jajaran BIN agar kiranya dapat menyeret pihak pembuat propaganda yang keji dan menjurus pada fitnah yang kejam.