Tingkatkan SDM Pustakawan, DPKA Gelar Sosialisasi Service Excellent
Font: Ukuran: - +
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh menggelar kegiatan sosialisasi service excellent bagi pustakawan/tenaga perpustakaan tahun 2023, Selasa (5/9/2023) di Aula Gedung Arsip. [Foto: Humas DPKA]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) menggelar kegiatan sosialisasi service excellent bagi pustakawan/tenaga perpustakaan tahun 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk untuk meningkatkan SDM pustakawan/tenaga perpustakaan dalam memberikan layanan kepada pemustaka.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (5/9/2023) di Aula Gedung Arsip ini diisi oleh para narasumber, Sofyan Daud tim Ahli Gubernur Aceh, Nurul Hidayah Widyaiswara ahli madya pada BPSDM Aceh, Raihan Lubis Pegiat Literasi, dan Dosi Elfian, S.HI, CPS Ketua KWPSI.
Kegiatan ini dihadiri 55 peserta yang berasal dari perpustakaan umum provinsi, kabupaten/kota, khusus/instansi, perguruan tinggi, gampong dan sekolah luar biasa.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr. Edi Yandra, S.STP, MSP, dalam sambutannya mengatakan perpustakaan berperan dan berpengaruh besar terhadap peningkatan literasi serta kesejahteraan masyarakat dari berbagai usia dan latar belakang sosial.
"Perpustakaan sebagai pusat literasi, secara langsung juga sangat menentukan maju atau tidaknya suatu bangsa. literasi menjadi penunjang utama intelektual bagi proses kemajuan masyarakat," ucap Edi Yandra.
Ia melanjutkan, sebagai salah satu lembaga yang menjadi bagian dari pelayanan publik, perpustakaan juga memiliki tugas sebagai pelayan masyarakat. Kebutuhan dan kepuasan terkait dengan perpustakaan baik itu perpustakaan umum maupun perpustakaan khusus perlu menjadi perhatian bagi bersama.
"Kepuasan atas pemenuhan kebutuhan pemustaka menjadi salah satu indikator berfungsinya pelayanan itu sendiri. Tujuan utama pelayanan prima adalah untuk membangun rasa kepercayaan dan kepuasan dari pemustaka atau masyarakat. kepercayaan dan kepuasan dari pemustaka akan membuat mereka menjadi setia dan akan kembali menggunakannya,” ujarnya.
Ia menambahkan, upaya memberikan pelayanan terbaik dapat dicapai melalui penerapan service excellent yang menekankan pada keterpaduan keterampilan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan dan tanggung jawab.
"Service excellent sebagai bentuk akan luasnya fungsi dan peran perpustakaan itu sendiri tidak hanya semata tentang sirkulasi, tetapi juga harus memperhatikan jasa lainnya berupa layanan bagi pemustaka," pungkas Edi Yandra.
Sementara itu Tim Ahli Gubernur Aceh, Sofyan Daud mengatakan, dinegara-negara maju, servis terhadap pelayanan perpustakaan sangat diutamakan dan didukung oleh pemerintah, karena diperpustakaan tersebut terdapat bahan - bahan bacaan sejarah dan kemajuan negara.
“Begitu juga dengan Aceh, kita harapkan perpustakaan di Aceh memperbanyak bahan - bahan bacaan mengenai ke-Acehan untuk generasi masa kini,” ujarnya.
Dimana menurutnya sejarah Aceh masa lalu sangat jaya, tapi bagaimana awal mula kejayaan tersebut sangat kurang dibukukan hingga kini hanya berandai - andai.
"Seandainya hal ini dibukukan dapat menjadi pelajaran generasi saat ini," tuturnya. [*]