Beranda / Berita / Aceh / Tingkatkan Mutu Olahan Hasil Laut UKM, Teknik Pertanian Unsyiah Terapkan Vertical Dryer

Tingkatkan Mutu Olahan Hasil Laut UKM, Teknik Pertanian Unsyiah Terapkan Vertical Dryer

Rabu, 12 Agustus 2020 22:15 WIB

Font: Ukuran: - +


Program Kemitraan Wilayah antara Unsyiah, UTU dan Dinas Perdagangan Aceh Barat menggelar sosialisasi dan pembekalan aplikasi vertical dryer, standar mutu dan ekspansi pasar terhadap produk olahan masyarakat setempat, Rabu (12/8/2020). [Foto: dok. PKW Unsyiah]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Teknik Pertanian Unsyiah melakukan pembinaan usaha mikro di Gampong Kuala Bubon Aceh Barat. Kegiatan ini dikemas dalam sosialisasi dan pembekalan aplikasi vertical dryer, standar mutu dan ekspansi pasar terhadap produk olahan masyarakat setempat, Rabu (12/8/2020). Kegiatan ini dilakukan secara Bersama dalam Program Kemitraan Wilayah (PKW) antara Unsyiah, UTU dan Dinas Perdagangan Aceh Barat dengan tujuan mewujudkan Gampong Kuala Bubon sebagai sentra produksi hasil laut berbasis ekonomi kerakyatan.

Ketua pelaksana PKW Diswandi Nurba, S.TP., M.Si mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian Program pada tahun ke-2 pelaksanaan PKW di Kuala Bubon. Tahun sebelumnya kita lebih fokus pada aplikasi vertical dryer untuk peningkatan kuantitas dan kualitas produksi, maka tahun ini kita lanjutkan dengan manajemen usaha dan standar mutu hasil olahan masyarakat. 

"Kita mencoba memenuhi standar mutu yang ada agar hasil olahan pengusaha mikro di kuala bubon ini dapat mengantongi izin edar SPP-IRT dan sertifikat halal untuk tahap selanjutnya. Hal ini menjadi penting karena dengan mengantongi izin edar tersebut diharapkan produk-produk ini dapat melakukan ekspansi pasar ke pasar-pasar modern seperti super market dan mall, apalagi pertumbuhan super market dan mall di Aceh cukup signifikan dan budaya belanja masyarakat juga bergeser ke sana. Produk-produk lokal ini harus harus bisa unggul agar tidak tersisih dalam persaingan pasar, jadi kita berupaya untuk mewujudkan itu. Namun demikian kita tidak hanya menyasar pasar modern saja, untuk pasar tradisional juga dan tentu saja dengan perbaikan mutu dan kemasan produk," paparnya.

Lebih lanjut Diswandi menjelaskan, bahwa pihaknya akan terus melakukan pendampingan di Gampong Kuala Bubon hingga tahun ke-3 apabila evaluasi kegiatan ini baik. Sesuai rencana awal akan dilakukan bersama UTU dan Dinas Perdagangan, karena PKW ini adalah sinkronisasi program pengabdian kampus dan RPJMD. 

"Dua target RPJMD Aceh Barat yang bisa kita capai melalui kegiatan ini yaitu; pemanfaatan sumber daya alam daerah sebagai basis pembangunan ekonomi kerakyatan, dan terwujudnya zona ketahanan pangan, untuk Kuala Bubon zonanya tentu di bidang perikanan tangkap dan hasil olahannya. Kami berterimakasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM-DIKTI) yang telah mendukung penuh kegiatan ini, dan semoga Pemkab. Aceh Barat Melalui Dinas Perdagangan akan dapat dan ikut mendukung kegiatan ini pada tahun mendatang, agar kontinyuitas program PKW di kuala bubon dapat berjalan dengan lebih baik sehingga akan memberikan manfaat bagi aktifitas perekonomian masyarakat," katanya. 

Kepala dinas Perdagangan Aceh Barat yang diwakili Kabid. Industri Arisman, mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung pelaksanaan PKW yang dimotori Teknik Pertanian Unsyiah. Insya Allah tahun depan akan kita usulkan Kembali ke APBK agar dapat menambah unit-unit pengering vertical dryer yang diperkenalkan pihak Unsyiah. Tahun ini karena kondisi pandemic Covid-19 kami belum dapat membantu maksimal. Walaupun demikian kami berharap kegiatan ini dapat membangkitkan industry kecil yang tidak jarang banyak yang stagnan dalam kondisi seperti saat ini. Terimakasih kepada pihak Unsyiah dan UTU atas kontribusinya menggalakkan produk lokal di Kuala Bubon.

Wakil Rektor III Universitas Teuku Umar Dr. Mursyidin, MA yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Tim PKW yang menginisiasi kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Menurutnya, UTU dengan segala fasilitas dan juga SDM akan terus membackup kegiatan TP Unsyiah di wilayah ini sesuai kebutuhan. Inkubator Bisnis Terpadu (IBT-UTU) akan turut membina usaha-usaha kecil disini pasca program PKW ini nantinya. Semoga kemitraan ini akan terus berlangsung dengan baik dan memberi manfaat untuk masyarakat yang merupakan butir Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kegiatan tersebut berlangsung lancar dengan tetap mengikuti protokol Kesehatan pencegahan Covid-19, diikuti oleh para pengusaha mikro pengolah hasil laut, dengan menghadirkan narasumber dari Dinkes Aceh Barat Novi Mosri, dan Dosen UTU Ikhsanul Khairi, S. Pi., M. Si. Turut hadir dalam kegiatan Para Dosen UTU, Tim PKW Unsyiah, Geuchik Kuala Bobon Muchlish, Sekdes serta perangkat Gampong lainnya. (rls)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda