Tim Debat Unsyiah Raih Juara 1 Debat Nasional, Ini Kata Ketuanya
Font: Ukuran: - +
Reporter : Alfi Nora
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tim Debat Universitas Syiah Kuala berhasil meraih juara satu dalam ajang nasional debat Bahasa Indonesia AMOEBA: Word Antimicrobial Awareness Week (WAAW) 2020.
Perlombaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Food And Agriculture organization (FAO) Indonesia, World Health Organization (WHO) Indonesia, dan Center For Indonesia Medical Student’s Activities (CIMSA).
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada 20-24 November 2020. Tim dari Unsyiah terdiri dari Naufal Gusti, Muhammad Ghifari Karsa dari Pendidikan Kedokteran dan Nabilah Shafwat dari jurusan Farmasi.
Persiapan untuk perlombaan debat kali ini agak sedikit berbeda dari perlombaan biasanya, biasanya cukup dengan mencari bahan materi di internet dan membuat kerangka berpikir dan logikanya, namun untuk lomba debat ini sangat membutuhkan bimbingan dari pakar bidang ilmu masing-masing seperti bimbingan dari dosen farmasi dan kedokteran.
Begitulah yang disampaikan oleh Muhammad Ghifari Karsa selaku Ketua Tim Debat Unsyiah saat dihubungi oleh Dialeksis.com, Rabu (25/11/2020).
“Karena debat ini memang lebih membahas terkait pengetahuan terutama tentang antimicrobat, resistensi, jadi pertama kami ada bimbingan mengenal antimicrobat, proses resistensinya gimana,” ujarnya.
“Tidak hanya dari sisi medis, sisi pengobatan tetapi juga dari peternakan, pertanian, kami banyak dibimbing terkait teori dan pemahaman karena ini membutuhkan ilmu dasar yang cukup kuat,” tambahnya.
Mereka berharap semoga dengan kemenangan tim ini materi yang diperdebatkan mulai dari konteks dan topik perdebatan itu dapat mengajak masyarakat untuk mampu mengenal lebih jauh terkait antibiotik, resistensi antibiotika dan prosesnya.
“Sebenarnya bukan soal debatnya, bukan karena juara satunya, tetapi bagaimana materi seharusnya dapat dipahami oleh masyarakat dan sama-sama mau untuk mengenal lebih jauh dan memahaminya,” tuturnya.
Harapan untuk pihak kampus, stakeholder atau organisasi lainnya mampu membentuk dan mengadakan perlombaan serupa, karena Unsyiah sendiri sudah memiliki kader yang mampu untuk melaksanakannya dan bisa meneruskan serta mempertahankan predikat yang sudah didapatkan.
- MA Tolak Kasasi Gubernur Aceh, Ini Tanggapan Plt Ketua MAA Prof Farid
- Setubuhi Anak Tirinya yang Masih Remaja di Banda Aceh, Pelaku Ditangkap Polisi
- Ini Respon Kadis Pertanahan Aceh, Terkait Permintaan Persetujuan Qanun Pertanahan ke Kemendagri
- Hebat, Pemko Banda Aceh Raih 12 WTP dari BPK, Menkeu Kasih Penghargaan