Tiga Mahasiswa FKIP USK Mengajar di Sanggar KBRI
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tiga orang mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala (FKIP USK) dikirim ke Kualalumpur, Malaysia, dalam rangka mengajar bahasa dan budaya Indonesia di sanggar-sanggar binaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kualalumpur.
Dekan FKIP USK. Dr. Drs. Syamsulrizal, M.Kes., saat mengantar ketiga mahasiswa tersebut di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Kamis (2/11/2023) mengatakan, pengiriman mahasiswa ke Kualalumpur itu merupakan program proyek kemanusiaan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kualalumpur.
“Kegiatan ini berlangsung selama empat bulan. Didukung oleh INTI International University dan Education Malaysia Global Services (EMGS). Mahasiswa yang dikirim ke KL, sebelum mengajar di sanggar-sanggar asuhan KBRI, terlebih dahulu mendapatkan kuliah di INTI International University. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses administrasi konversi nilai dalam Kurikulum Merdeka Internasonal,” ujar Dekan FKIP.
Syamsul mengatakan tiga mahasiswa yang dikirim itu adalah Rahmat Zuliansyah dari Pendidikan Bahasa Indonesia, Uzlifatil Jannah dari Pendidikan Biologi, dan Salma Puan Iqrina dari Pendidikan Bahasa Inggris.
“Di Kualalumpur mereka akan dibagi di sanggar-sanggar yang berbeda di bawah asuhan KBRI. Mereka akan bergabung dengan mahasiswa delegasi kampus lain. Di sanalah mereka akan mengajarkan bahasa dan budaya Indonesia,” kata Syamsul.
Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP USK, Dr. Sanusi, M.Si., menginformasikan kegiatan mahasiswa FKIP di sana dalam rangka mengajar anak-anak migran pekerja dari Indonesia di Malaysia.
“Ini bagian dari menumbuhkan cinta bahasa dan budaya Indonesia bagi anak-anak migran pekerja dari Indonesia. Kita bangga diberi kesempatan berkontribusi,” ucap Sanusi.
Lebih lanjut, Sanusi menjelaskan jika kampus lain mengirim delegasi dari berbagai fakultas, khusus USK, kata Sanusi, Rektor mempercayakan kepada FKIP.
“Kita bangga karena Pak Rektor memberikan kepercayaan ini kepada kita FKIP. Seluruh dana yang dikeluarkan, mulai tiket pulang pergi dan biaya hidup ditanggung oleh USK,” jelas Sanusi.