DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Umum Pimpinan Pusat Tunas Indonesia Raya (TIDAR), Rahayu Saraswati, menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Aceh yang terdampak banjir dan longsor di sejumlah kabupaten/kota. Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian organisasi kepemudaan itu terhadap warga yang tengah menghadapi masa sulit akibat bencana hidrometeorologi yang melanda dalam beberapa hari terakhir.
Dalam pernyataannya, Saraswati menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban meninggal dunia serta rasa prihatin atas kerusakan yang menimpa rumah warga dan infrastruktur publik.
Ia berharap masyarakat Aceh diberikan kekuatan dan ketabahan, serta proses pemulihan dapat berlangsung cepat dan aman.
“Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kita di Aceh. Kami turut berdoa agar pemulihan pascabencana berjalan lancar,” ujarnya.
Bantuan yang disalurkan berupa paket sembako berisi 3 ton beras, 250 boks mi instan, 200 boks air mineral, serta minyak goreng. Penyerahan dilakukan melalui Wakil Ketua PD TIDAR Aceh, M. Abrar Perdana, yang turun langsung ke lapangan bersama jajaran pengurus pada Rabu, 3 Desember 2025. Kehadiran PD TIDAR Aceh di lokasi bencana bertujuan memastikan distribusi bantuan tepat sasaran dan diterima oleh warga yang paling membutuhkan.
Selain menyalurkan bantuan, PD TIDAR Aceh juga terus memantau perkembangan kondisi di daerah terdampak. Koordinasi dilakukan secara intensif dengan unsur pemerintah daerah dan tim tanggap bencana setempat untuk memastikan proses penanganan darurat berjalan cepat, terarah, dan sesuai kebutuhan di lapangan.
Abrar menyatakan bahwa TIDAR siap memberikan dukungan lanjutan apabila situasi di lapangan masih membutuhkan intervensi tambahan, terutama pada fase pemulihan pascabencana.
“Kami terus berkomunikasi dengan relawan dan aparat setempat. Jika dibutuhkan bantuan berikutnya, kami siap bergerak,” katanya.
Seperti diketahui, banjir dan longsor yang terjadi beberapa hari terakhir menyebabkan ribuan warga mengungsi. Banyak permukiman terendam, fasilitas umum rusak, dan beberapa wilayah dinyatakan tidak aman untuk dihuni sementara waktu. Kondisi ini menuntut kehadiran berbagai pihak untuk membantu mempercepat pemulihan.
TIDAR menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, terutama saat bencana terjadi. Organisasi ini mengajak seluruh elemen bangsa, baik lembaga pemerintah, organisasi kepemudaan, maupun masyarakat umum, untuk saling bahu-membahu membantu warga Aceh.
Dengan semangat solidaritas, TIDAR berharap dukungan yang diberikan dapat menjadi kekuatan bagi para korban untuk kembali bangkit. Ke depan, organisasi ini berencana memperluas jangkauan bantuan serta menjalin kolaborasi lebih luas guna memastikan proses pemulihan berlangsung lebih cepat, efektif, dan menyentuh semua lapisan masyarakat terdampak.