Ketua DPW Gardanas Anies Baswedan Connection Saryulis SHum (kiri) dan Anies Baswedan saat berkunjung ke Aceh. [Foto: Ist] 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bagai sengatan magnet, mungkin adalah kata yang tepat untuk menggambarkan antusiasme masyarakat Aceh menyambut kedatangan Anies Baswedan ke Aceh. 

Diceritakan oleh Ketua DPW Gardanas Anies Baswedan Connection, Saryulis SHum mengatakan, kedatangan Anies Baswedan membuat seluruh masyarakat Serambi Mekkah terharu hingga ada yang menitikkan air mata.

“Semua relawan dan masyarakat menyambut dengan begitu antusias dan bahkan banyak yang sampai meneteskan air mata karena sangat senang dan gembira bertemu dengan beliau,” ujar Saryulis kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Senin (5/12/2022).

Saryulis menyatakan, dirinya secara pribadi baru pertama kali ini bertemu dan menyaksikan langsung mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut. Ia pun mengaku terpukau dengan penampilan dan sikap Anies Baswedan yang begitu ramah, sopan santun saat menyapa masyarakat

“Sangat berkesan, penampilan beliau sangat bersahaja namun menarik, cara berbicara sangat santun, sangat bersahabat dan sangat ramah dengan semua relawan dan masyarakat yang ingin menyapa dan bersalaman dengan beliau,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan alasan mengapa mayoritas masyarakat Aceh mendukung mantan Rektor Universitas Paramadina itu menjadi Presiden Indonesia 2024 nanti. Salah satunya, kata dia, Anies Baswedan sudah membuktikan kemampuannya memajukan Jakarta.

“Masyarakat Aceh sangat objektif dalam penilaian kepemimpinan Anies selama menjadi Gubernur di DKI, yang mendapat pengakuan baik secara nasional maupun Internasional. Dimana kota Jakarta menjadi role model,” katanya.

Oleh karenanya, Saryulis berharap dan berdoa agar Anies Baswedan bisa menjadi pengganti posisi Presiden Joko Widodo di tahun 2024 nanti.

“Agar Pak Anies menjadi presiden yang membawa perubahan sesuai harapan rakyat Indonesia. Seperti yang tercantum di dalam Pancasila pada sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.(Akh)