Terpilih Jadi Mitra DTS 2022, Pemko Banda Aceh dan Kemenkominfo Tandatangani MoU
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh menandatangani nota kesepakatan sinergi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) SDM Kementerian Kominfo. Banda Aceh merupakan salah satu kabupaten/kota terpilih untuk menjadi mitra Digital Talent Scholarship (DTS) 2022.
Dokumen MoU diteken oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dan Kepala Badan Litbang SDM Kemenkominfo Hary Budiarto, Kamis (23/12/2021), di Aula Balai Kota Banda Aceh. Di tempat yang sama, prosesi itu juga dilakukan oleh Bupati Bengkalis Kasmarni dan Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian.
Sementara secara daring, turut membubuhkan tanda tangan Bupati Bireuen Muzakkar A Gani, Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, dan Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie.
Hary Budiarto mengatakan, program DTS merupakan tindak lanjut dari perintah presiden mengenai akselerasi transformasi digital. “Jadi setiap lembaga yang ada di Indonesia harus melakukan transformasi digital. Salah satu peran pentingya adalah membuat SDM digital yang nantinya akan mengarah ke masyarakat digital.”
Setelah MoU ini, pihaknya akan segera melakukan pelatihan untuk tiga level.
“Pertama untuk level pimpinan. Setiap pimpinan harus aware bagaimana tentang tata kelola digital, infrastrukturnya, dan kebijakan-kebijakan yang harus dilakukan. Ini akan kita latih dengan universitas-universitas terkenal,” ujarnya.
Dan yang kedua diarahkan untuk talenta digital. Pihaknya akan memberikan pelatihan skill kompetensi dari seluruh area fungsi digital, meliputi plot computing, cyber security, iot, artificial intelligence, big data analytic, dan multimedia design.
“Untuk membuat suatu kompetensi standar, dan itu akan kita lakukan sertifikasi,” ujarnya lagi.
Kemudian yang berikutnya level literasi digital yang mencakup dua kemampuan, yakni basic, dan intermediate digital skill.
“Kita akan mengajarkan masyarakat memahami budaya dan etika digital. Bagaimana masyarakat aman masuk ke ruang digital, mengerti mengecek informasi hoaks, dan tidak mudah terkena cyber crime seperti pinjol dan lain sebagainya," jelasnya.
Pihaknya juga akan memasuki ranah wirausaha digital. Menurut Hary, salah satu penopang ekonomi digital adalah e-commerce.
“Kita akan latih wirausahawan baru menggunakan teknologi digital, mulai dari marketing digital, mengemas produk agar bisa masuk market place, hingaa cara mengekspor produknya, karena pasarnya bukan hanya lokal,” katanya.
Sementara dalam sambutannya, Wali Kota Aminullah menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak atas pelaksanaan nota Kesepakatan ini, khususnya kepada Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo.
Di era digitalisasi saat ini, katanya, pemerintah daerah dengan perangkat daerahnya, harus berkolaborasi untuk keberhasilan pembangunan.
“Sudah saatnya kita harus bekerja bersama-sama menggandeng masyarakat dan stakeholder terkait jika ingin sukses dalam membangun daerah,” ujar Aminullah
Ia pun sangat berharap pelatihan dan peningkatan kapasitas tersebut akan berdampak besar terhadap kesiapan menuju era industri 4.0 dan menunjang implementasi smart city suatu daerah. “Melalui delapan skema pelatihan yang nantinya akan diakses oleh kurang lebih 2.650 peserta di Banda Aceh, tentunya akan menambah kuantitas dan kualitas masyarakat yang memiliki kemampuan untuk melakukan transformasi menuju era digital.
Aminullah meyakini, MoU tersebut akan menguntungkan semua pihak yang terlibat.
“Nota Kesepatakan ini adalah komitmen dan momen yang tepat untuk saling belajar satu sama lain. Kami yakin, di era sekarang, dengan menguasai teknologi dan sinergitas akan menjadi kunci sukses kemajuan sebuah kota maupun kabupaten di Indonesia,” katanya.
Turut hadir pada acara tersebut Kepala Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo Medan Irbar Samekto, Kadiskominfo dan Sandi Aceh Marwan Nusuf, dan para pejabat terkait di lingkungan Pemko Banda Aceh dan kabupaten/kota mitra DTS 2022. (Jun/HBA)